Akademi Militer
(AKMIL)
Akademi Militer (Akmil) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan
Darat di Kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Akademi Militer mencetak Perwira TNI Angkatan Darat. Secara organisasi, Akademi
Militer berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Darat, yang dipimpin oleh Gubernur Akademi Militer yang saat ini dijabat oleh Mayjen TNI Bachtiar,
S.IP.
Calon Taruna Akmil
merupakan lulusan SMA atau MA (IPA dan IPS). Akmil merupakan
pendidikan ikatan dinas yang dibiayai oleh negara.
KURIKULUM
Pendidikan Akmil
ditempuh dalam 4 tahun. Dengan rincian Pendidikan Dasar Keprajuritan
Chandradimuka yang dilaksanakan bersama taruna AAL dan AAU selama 1 tahun,
tingkat I s/d tingkat IV selama 4 tahun.
SEJARAH
Sejarah Akademi Militer (Akmil) bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan, karena alasan tehnis, ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Nederland. Pada kurun waktu yang sama diberbagai tempat lain (Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD / ABRI pada waktu itu.
Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung
didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), dan pada tanggal 23
September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13
Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung.
Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari
pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama
kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952.
Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 Nopember 1957 pukul 11.00
Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI,
meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di
Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan
taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.
Pada tahun 1961 Akademi Militer Nasional
Magelang di integrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer
Nasional dan berkedudukan di Magelang.
Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan
(AD, AL, AU dan Polri) memiliki Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965
seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Sesuai dengan tuntutan tugas,
maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri
Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri
Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I
selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka,
sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II
sampai dengan TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah
namanya menjadi Akabri Bagian Darat.
Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI,
maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi
Akmil (Akademi Militer).
Pada tanggal 1 April 1999 secara resmi Polri
terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu
pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI. Kemudian AKABRI berubah namanya
menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, AAU.
Berdasarkan Perpang Nomor :Perpang/ 28/ V/ 2008
tanggal 12 Mei 2008 Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif
Akademi TNI pola 12 bulan langsung dibawah Mako Akademi TNI. Kemudian AKMIL
menyelenggarakan pendidikan khusus Taruna Angkatan Darat tingkat II, III dan
IV.
TUGAS POKOK AKADEMI MILITER
Sebagai Badan Pelaksana
Pusat di tingkat Mabes TNI AD, yang berkedudukan langsung di bawah Kasad,
Akademi Militer
mempunyai tugas pokok untuk membentuk Taruna Akademi Militer menjadi Perwira
TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Saptamarga,
pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Perwira, berkualifikasi Akademis
Program Diploma IV Pertahanan serta jasmani yang samapta.
VISI DAN MISI AKADEMI MILITER
1.
|
Visi :
|
Menjadikan
Akademi Militer sebagai "Center of Excellence" yang
dapat mewujudkan hasil didik yang profesional serta dicintai rakyat.
|
|
2.
|
Misi
|
a.
Mengoptimalkan kinerja organisasi melalui program pembinaan satuan dengan
melaksanakan validasi organisasi, pengisian materiil, penataan pangkalan,
melengkapi piranti lunak dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan dan
pembinaan latihan.
b.
Meningkatkan peran 10 komponen pendidikan.
c.
Meningkatkan kualitas hasil didik (Taruna) agar menjadi perwira profesional
sebagai pemimpin masa depan dan dicintai rakyat.
d.
Meningkatkan peran dan fungsi pengkajian dan pengembangan.
e.
Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan Binter terbatas disekitar pangkalan dan
di daerah latihan.
|
KURIKULUM
PENDIDIKAN AKADEMI MILITER (KURDIK AKMIL)
Catatan
:
Untuk mendapatkan gelar S-I ( Umum ), sesuai MOU DAN KODIKLAT
dengan UNJANI Nomor : 014 / MOU / UNJANI / IX / 2011 tanggal 20 September 2011
dan Nomor : 258 / KODIKLAT INI-AD / IX / 2011 tanggal 20 September 2011, maka
Taruna Akmil harus menyelesaikan 45 SKS lagi, dengan pelaksanaanya adalah 14
SKS pada saat Taruna dan 31 SKS pada saat di kecabangan (Sarcab) dibawah
tanggungjawab dan suvervisi langsung dari UNJANI. Setelah selesai 45 SKS ini, maka Taruna Akmil berhak menyandang gelar
S-I ( Umum ) sesuai dengan jurusan yang diambil yaitu :
1. ST bagi
mereka yang mengambil jurusan Elektro.
2. SHI bagi
mereka yang mengambil jurusan Internasional.
3. SIP bagi
mereka yang mengambil jurusan Administrasi Ilmu Pemerintahan.
KEGIATAN
PENDIDIKAN
Penyelenggaraan pendidikan di Akademi Militer
menggunakan upaya pengajaran dan pengasuhan yang dilaksanakan secara simultan,
serasi dan seimbang untuk membentuk dan membina kepribadian, intelegensia dan
fisik peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan pengajaran
dilaksanakan di kelas dan laboratorium dengan menggunakan metode yang praktis.
Kegiatan latihan lapangan dilaksanakan secara terprogram, bertingkat, bertahap
dan berlanjut sesuai dengan tingkatnya masing-masing.
Pemantapan kemampuan dan keterampilan teknis keprajuritan
perorangan dilaksanakan dalam Latihan Pramuka Yudha. bagi Taruna Tingkat tiga.
Untuk memberikan bekal pengalaman kepemimpinan lapangan dan kerja sama antar
kecabangan dalam operasi darat terpadu serta mengaplikasikan teknik dan taktik
tingkat kesatuan kecil dilaksanakan Gladi Lapang Widya Yudha bagi Taruna
tingkat tiga dan empat.
Latihan Praja Bhakti
merupakan kegiatan untuk mengenali problema sosial kemasyarakatan dan
penghayatan kemanunggalan TNI-Rakyat yang dilaksanakan di daerah pedesaan.
Dalam latihan ini, Taruna hidup bersama rakyat dan membantu rakyat melaksanakan
pembangunan daerahnya. Kegiatan latihan terdiri dari : riset sosial, Karya
Bhakti, Penyuluhan dan Pengenalan Akmil. Pengasuhan dilaksanakan secara ekstra
kurikuler dengan tujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan serta memantapkan
kepribadian, intelegensia dan jasmani Taruna guna memupuk jiwa kepemimpinan
sebagai Calon Perwira TNI AD. Kegiatan pengasuhan ini diprogramkan sepanjang
tahun Akademi dan pelaksanaannya dikendalikan serta diawasi oleh Resimen
Taruna. Kegiatan Ekstra Kurikuler yang disediakan bagi Taruna sesuai dengan
minat, bakat dan pilihannya sendiri, antara lain : Keagamaan, Olah Raga,
Kesenian, Beladiri, Bahasa Asing dan Komputer/IT.
Selain pendidikan yang
bersifat kematraan, dilaksanakan kegiatan yang bersifat integrasi antar Taruna
Akademi Angkatan dibawah supervisi Danjen Akademi TNI, terdiri dari :
1. Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka
selama 1th (berdasarkan Perpang/28/V/2008, tgl 12 Mei 2008).
2. Pekan Integrasi dan Kejuangan Taruna (PIKTAR).
3. Latihan Integrasi Taruna Dewasa Nusantara (LATSITARDANUS).
4. Upacara Prasetia Perwira.
ORGANISASI
-->
GUBERNUR
LAMBANG AKADEMI
MILITER
MAKNA LAMBANG
1. Kadga (ponyard) terhunus tegak menghadap ke
bawah bermakna setiap taruna memegang teguh disiplin, jujur, rela berkorban,
penolong sesama tanpa mengutamakan kepentingan pribadi, berjiwa luhur dan
selalu waspada sebagai Bhayangkara Negara.
2. Bunga teratai, bermakna seorang prajurit yang
selalu tumbuh, bersatu, menjadi dinamisator dan stabilisator masyarakat, mampu
berdiri sendiri tanpa menggantungkan nasibnya kepada siapapun dan bertujuan
mewujudkan keamanan dan kemakmuran yang abadi.
3. Buku/kitab, melambangkan ketekunan dalam
mencapai profesionalisme dan menyiapkan diri sebagai organisator dan pemimpin
yang bijaksana.
4. Setangkai melati berkuncup lima melambangkan
taruna sebagai kuncup yang akan mekar, yang dengan jiwa Sumpah Prajurit akan
menjadi pembela ideologi negara Pancasila.
5. Setangkai padi berbuah tujuh bermakna
berlandaskan Saptamarga bertujuan mencapai kemakmuran bangsa dan negara yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
6. Melati dan padi masing-masing berseloka tiga,
melambangkan tiga unsur dalam kehidupan yaitu : Purwo, Madyo, Wasono dan Niat,
Tekad, Patrap yang berarti setiap kali kita melakukan tindakan harus penuh
dengan pertimbangan serta dilandasi dengan tekad yang bulat dan penuh rasa
tanggung jawab.
7. Angka 1945 dan 1957 bermakna : Akademi
Militer yang dibuka kembali oleh Presiden Republik Indonesia tahun 1957
merupakan kelanjutan dari Akademi Milter Yogyakarta yang dibuka tahun 1945, dan
semangat juang, kepahlawanan, keprajuritan, beserta nilai-nilai '45 selalu akan
diwarisi oleh para taruna Akademi Militer.
8. Tulisan seloka yang berbunyi
"ADHITAKARYA MAHATVAVIRYA NAGARA BHAKTI " yang mempunyai makna :
Sebagai Ksatria yang rajin dan giat menuntut ilmu untuk diamalkan secara gagah
berani dan bercita-cita luhur sebagai patriot bangsa.
LOKASI AKADEMI MILITER
Akademi Militer berada di kota Magelang, propinsi Jawa
Tengah, dengan ketinggian 400 meter dari permukaan laut dan beriklim sejuk,
yang dikelilingi oleh Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung
Sundoro dan Gunung Tidar. Akmil menempati tanah seluas 654,4493 Ha. yang
terdiri dari Komplek Panca Arga, Ksatrian Akmil, Mess Sundoro, Mess Sumbing,
Mess Merapi, Mess Dieng, Mess Kranggan, Kolam renang Pisangan, Daerah-daerah
latihan Gending, Pendem, Plempungan, kaloran, Kopeng dan Gringsing (Kab.
Batang).
ALUMNI
AKADEMI MILITER YANG BERBINTANG EMPAT
NO
|
NAMA
|
TMT
|
ALUMNI
|
1.
|
Rudini
|
1 Maret 1984
|
1951
|
2.
|
Try Soetrisno
|
28 April 1987
|
1959
|
3.
|
Eddie
Sudradjat
|
20 Februari
1988
|
1960
|
4.
|
Soesilo
Soedarman
|
17 Maret 1993
(HOR)
|
1948
|
5.
|
Feisal
Tanjung
|
19 Mei 1993
|
1961
|
6.
|
Wismoyo
Arismunandar
|
1 Oktober
1993
|
1963
|
7.
|
R. Hartono
|
1 Februari
1995
|
1962
|
8.
|
Wiranto
|
10 Juni 1997
|
1968
|
9.
|
Subagyo
Hadisiswoyo, S.IP,SH.
|
11
Februari 1998
|
1970
|
10.
|
Fachrul
Razi,S.IP
|
1 November
1999
|
1970
|
11.
|
Tyasno
Sudarto, SH
|
19 November
1999
|
1970
|
12.
|
DR. Susilo
Bambang Yudhoyono, MA
|
15 November
2000 (HOR)
|
1973
|
13.
|
Endriartono
Sutarto
|
19 Oktober
2000
|
1971
|
14.
|
Surjadi
Soedirdja
|
1 November
2000 (HOR)
|
1962
|
15.
|
Agum Gumelar
|
1 November
2000 (HOR)
|
1968
|
16.
|
Luhut B.
Pandjaitan, MPA
|
1 November
2000 (HOR)
|
1970
|
17.
|
Ryamizard
Ryacudu
|
1 Juni 2002
|
1974
|
18.
|
Hari Sabarno
|
1 Oktober
2004 (HOR)
|
1967
|
19.
|
DR. AM.
Hendro Priyono
|
1 November
2004 (HOR)
|
1967
|
20.
|
Djoko Santoso
|
1 Mei 2005
|
1975
|
21.
|
Agustadi
Sasongko Purnomo
|
18 Februari
2008
|
1974
|
22.
|
George
Toisutta
|
19 November
2009
|
1976
|
23
|
Pramono Edi
Wibowo
|
12 Juli 2011
|
1980
|
PEJABAT
GUBERNUR AKMIL DARI MASA KE MASA
NO
|
NAMA
|
MASA
BHAKTI
|
1.
|
Mayor Jenderal TNI
Soewardi
|
1945-1948
|
2.
|
Kolonel GPH
Djatikoesoemo
|
1948-1950
|
3.
|
Kolonel Kav R.M.
Soerjo Soerarso
|
1950-1959
|
4.
|
Kolonel Inf Sentot
Iskandar Dinata
|
1959-1960
|
5.
|
Brigadir Jenderal
TNI Soerono Reksodimedjo
|
1960-1966
|
6.
|
Mayor Jenderal TNI
Achmad Tahir
|
1966-1968
|
7.
|
Mayor Jenderal TNI
Solichin G.P.
|
1968-1970
|
8.
|
Mayor Jenderal TNI
Sarwo Edi Wibowo
|
1970-1974
|
9.
|
Mayor Jenderal TNI
R. Wijogo Admodarminto
|
1974-1978
|
10.
|
Mayor Jenderal TNI
Goenawan Wibisono
|
1978-1981
|
11.
|
Mayor Jenderal TNI
Sudirman Saleh
|
1981-1983
|
12.
|
Mayor Jenderal TNI
Untung Sridadi
|
1983-1986
|
13.
|
Mayor Jenderal TNI
H. Simandjuntak
|
1986-1987
|
14.
|
Mayor Jenderal TNI
Toni Hartono
|
1987-1992
|
15.
|
Mayor Jenderal TNI
Moch. Ma'ruf
|
1992-1993
|
16.
|
Mayor Jenderal TNI
Yusman Yutam
|
1993-1995
|
17.
|
Mayor Jenderal TNI
Purwantono
|
1995-1996
|
18.
|
Mayor Jenderal TNI
Ilyas Yusuf, S.IP
|
1996-1996
|
19.
|
Mayor Jenderal TNI
Fachrul Razi, S.IP
|
1996-1997
|
20.
|
Mayor Jenderal TNI
Djoko Subroto
|
1997-1998
|
21.
|
Mayor Jenderal TNI
Irvan Eddyson T, MDA
|
1998-1999
|
22.
|
Mayor Jenderal TNI
Syamsul Ma'arif
|
1999-2000
|
23.
|
Mayor Jenderal TNI
M. Noor Aman
|
2000-2001
|
24.
|
Mayor Jenderal TNI
Iping Soemantri
|
2001-2002
|
25.
|
Mayor Jenderal TNI
Prabowo Suharto
|
2002-2003
|
26.
|
Mayor Jenderal TNI
M. Yunus Palar, S.IP
|
2003-2006
|
27.
|
Mayor Jenderal TNI
Sriyanto
|
2006-2007
|
28.
|
Mayor Jenderal TNI
Sabar Yudo Suroso
|
2007-2010
|
29.
|
Mayor Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo
|
2010-2010
|
30.
|
Mayor Jenderal TNI
Suharsono, S.IP
|
2010-2011
|
31.
|
Mayor Jenderal TNI
Bachtiar, S.IP
|
2011-
|
PERSYARATAN MENJADI TARUNA AKMIL
1.
PERSYARATAN UMUM
a.
Warga Negara
Republik Indonesia.
b.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c.
Setia kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
d.
Berumur
sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi tingginya 22 tahun pada
saat pembukaan pendidikan tanggal 1 Agustus 2011.
e.
Sehat Jasmani dan
rohani.
f.
Tidak sedang
kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
2.
PERSYARATAN LAIN
a.
Pria, bukan
anggota/mantan prajurit TNI/Polri
b.
Berijazah SMU/MA
program IPA atau yang setara, dengan ketentuan NEM/NUAN sebagai berikut :
1.
Lulusan tahun 2007
s.d 2010. Lulus Ujian Nasional dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 6,5
(dari 10 mata pelajaran), bagi calon yang menggunakan kacamata / lensa kontak dengan ukuran maksimal
1 Dioptri, nilai rata-rata tidak
kurang dari 7,5.
2.
Lulusan tahun 2011
akan ditentukan kemudian.
c.
Belum pernah kawin
dan sanggup tidak kawin selama dalam pendidikan pertama.
d.
Memiliki tinggi
badan sekurang-kurangnya 167 Cm serta memiliki berat badan seimbang menurut
ketentuan yang berlaku.
e.
Bersedia menjalani
Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun.
f.
Bersedia
ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g.
Harus ada surat
persetujuan dari orang tua/wali. Bagi calon yang menggunakan wali agar
diisi keterangan sesuai dengan yang menjadi wali yaitu : Bapak tiri/kakak/Paman/Bibi
dengan meneliti KTP orang tua/Wali (sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor
Skep/57/II/2003 tanggal 24 Februari 2003).
h.
Harus mengikuti
pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang
meliputi.
1.
Administrasi.
2.
Kesehatan.
3.
Jasmani.
4.
Wawancara.
5.
Psikologi.
6.
Akademik.
3.
PERSYARATAN
TAMBAHAN.
a.
Bagi yang
memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kementerian Pendidikan Nasional.
b.
Tidak
bertato/bekas tato dan tidak ditindik atau bekas ditindik telinganya atau anggota
badan lainnya, kecuali karena ketentuan agama/ adat.
c.
Bersedia mentaati
peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung dan apabila terbukti secara
hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud
maka bersedia dinyatakan tidak
lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma jika pelanggaran tersebut diketemukan
dikemudian hari pada saat
mengikuti pendidikan pertama.
4.
TEMPAT PENDAFTARAN
:
a. Ajen Kodam
b. Ajen Korem
c.
Kodim
TIPS LULUS UJIAN MASUK AKMIL
1. Kwalitas kesehatan:
·
Lakukan
segera general check up dirumah sakit militer terdekat yang membuka poliklinik
untuk umum, untuk mengetahui antara lain: Tekanan darah ( ideal 120/80); Detik
jantung (ideal 60-90 permenit); HB darah ( ideal 14-16/gr); Gula darah normal;
Kolesterol normal;hasil rontgen paru paru baik/normal; gigi sehat/tidak ada
bolong; tidak menderita ambeien/wasir; tidak menderita varikokel; tidak
menderita pembengkakan dipembuluh darah balik dibetis kaki;jantung sehat; mata
normal;tidak buta warna, dll
·
Lakukan
penyembuhan atau perbaikan bila ada yang belum ideal oleh dokter militer
2. Kemampuan
fisik/kesamaptaan/fitness harus diatas rata rata kemampuan calon lain:
·
Lari
12 menit harus mampu minimal 7 kali keliling center ban stadion sepak bola (7 x
400 m)
·
Push
up harus mampu 30 kali/lebih
·
Sit
up harus mampu 30 kali/lebih
·
Pull
up harus mampu 13 kali/lebih
·
Scout
jump harus mampu 30 kali/lebih (maaf sekarang scout jump sudah dihapus. Info
dari Akmil)
3. Kondisi kejiwaan
untuk menghadapi psikhotest
·
Perkokoh
niat ingin menjadi prajiurit pejuang yang profesional, yang bersedia
mengorbankan jiwa dan raga untuk kepentingan bangsa dan negara..tanamkan terus
menerus dalam hati bahwa anda siap mati untuk kepentingan bangsa..bahwa setelah
cinta Allah, cinta anda yang kedua adalah bukan pacar, bukan orang tua, bukan
siapapun, tapi kejayaan bangsa dan negara…tanamkan ini terus menerus sampai
betul betul merasuk dalam hati sanubari dan alam bawah sadar anda…
·
Lepaskan
berbagai masalah dan kepentingan pribadi yang selalu membelenggu anda selama
ini, masalah dengan pacar, dengan teman, dengan orang tua atau dengan siapapun,
harus dilupakan dulu…biarkan jiwa anda lepas bebas memenuhi impian dan jati
diri anda yang sejati…yang ingin mengabdi kepada Allah SWT melalui kehidupan
militer..
·
Baca
sejarah perjuvangan para pahlawan seperti Jendral Sudirman dll, agar merasuk
kedalam kalbu semangat perjuangan mereka…
·
Lakukan
latihan gambar pohon, gambar orang dan gabungannya, orang, pohon dan rumah yang harmonis
·
Pelajari
dan sugestikan prinsip “Do the best, God takes the rest”
4. Last but not least, kemungkinan peluang lulus
ujian/saringan hanyalah 1% saja, artinya anda harus menyingkirkan 100 orang
pelamar lainnya, artinya anda harus memiliki keunggulan kompetitive yang sangat
tinggi, bukan asal pas-pasan saja.
Selanjutnya
anda jangan terpengaruh oleh budaya KKN yang mungkin ditawarkan kepada anda
atau mendengar dari orang lain, lalu anda goyah dan tidak fokus…
Abaikan
kelakuan buruk mereka, jangan terpengarug dan ikut ikutan…siapapun yang berbuat
jahat/licik/suap/KKN dll, pasti akan mendapat hukuman yang setimpal oleh Tuhan
dibelakang hari…saya tahu pasti semua kejadiannya…ada yang celaka saat latihan,
ada yang ditembak anak buahnya pada saat tugas tempur, ada yang dipecat dari
militer dll.
Yakinlah
peribahasa: “Tangan mencencang bahu memikul.”..”Siapa menebar angin akan menuai
badai.”..Semua akan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan…Sayang sekali
kalau anda sudah susah payah melakukan persiapan, lalu ikut ikutan KKN, nanti
dikemudian hari setelah bertugas sebagai perwira, anda dimintai pertanggungan
jawab oleh Tuhan…Makanya banyak perwira TNI dan keluarganya yang terlibat
berbagai aib yang memalukan dikemudian hari, inilah balasan Tuhan.