Jumat, 12 Oktober 2012

Akademi Militer (AKMIL)



Akademi Militer
(AKMIL)


 

Akademi Militer (Akmil) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat di Kota MagelangJawa Tengah, Indonesia. Akademi Militer mencetak Perwira TNI Angkatan Darat. Secara organisasi, Akademi Militer berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Darat, yang dipimpin oleh Gubernur Akademi Militer yang saat ini dijabat oleh Mayjen TNI Bachtiar, S.IP.
Calon Taruna Akmil merupakan lulusan SMA atau MA (IPA dan IPS). Akmil merupakan pendidikan ikatan dinas yang dibiayai oleh negara.

KURIKULUM
Pendidikan Akmil ditempuh dalam 4 tahun. Dengan rincian Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka yang dilaksanakan bersama taruna AAL dan AAU selama 1 tahun, tingkat I s/d tingkat IV selama 4 tahun.

SEJARAH

http://www.akmil.ac.id/images/akmil/sejarah.jpg                Sejarah Akademi Militer (Akmil) bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan, karena alasan tehnis, ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Nederland. Pada kurun waktu yang sama diberbagai tempat lain (Malang, Mojoangung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD / ABRI pada waktu itu.
Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung. Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 Nopember 1957 pukul 11.00 Presiden RI Ir Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.
Pada tahun 1961 Akademi Militer Nasional Magelang di integrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang.
Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka, sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II sampai dengan TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat.
Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).
Pada tanggal 1 April 1999 secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI. Kemudian AKABRI berubah namanya menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, AAU.
Berdasarkan Perpang Nomor :Perpang/ 28/ V/ 2008 tanggal 12 Mei 2008 Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif Akademi TNI pola 12 bulan langsung dibawah Mako Akademi TNI. Kemudian AKMIL menyelenggarakan pendidikan khusus Taruna Angkatan Darat tingkat II, III dan IV.

TUGAS POKOK AKADEMI MILITER
Sebagai Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabes TNI AD, yang berkedudukan langsung di bawah Kasad, Akademi Militer mempunyai tugas pokok untuk membentuk Taruna Akademi Militer menjadi Perwira TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Saptamarga, pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Perwira, berkualifikasi Akademis Program Diploma IV Pertahanan serta jasmani yang samapta.

VISI DAN MISI AKADEMI MILITER
 1.
Visi :
Menjadikan Akademi Militer sebagai "Center of Excellence" yang dapat mewujudkan hasil didik yang profesional serta dicintai rakyat.
2.
Misi
a. Mengoptimalkan kinerja organisasi melalui program pembinaan satuan dengan melaksanakan validasi organisasi, pengisian materiil, penataan pangkalan, melengkapi piranti lunak dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan dan pembinaan latihan.
b. Meningkatkan peran 10 komponen pendidikan.
c. Meningkatkan kualitas hasil didik (Taruna) agar menjadi perwira profesional sebagai pemimpin masa depan dan dicintai rakyat.
d. Meningkatkan peran dan fungsi pengkajian dan pengembangan.
e. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan Binter terbatas disekitar pangkalan dan di daerah latihan.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/cc/Logo_TNI_AD.jpgKURIKULUM PENDIDIKAN AKADEMI MILITER (KURDIK AKMIL)




Catatan :
Untuk mendapatkan gelar S-I ( Umum ), sesuai MOU DAN KODIKLAT dengan UNJANI Nomor : 014 / MOU / UNJANI / IX / 2011 tanggal 20 September 2011 dan Nomor : 258 / KODIKLAT INI-AD / IX / 2011 tanggal 20 September 2011, maka Taruna Akmil harus menyelesaikan 45 SKS lagi, dengan pelaksanaanya adalah 14 SKS pada saat Taruna dan 31 SKS pada saat di kecabangan (Sarcab) dibawah tanggungjawab dan suvervisi langsung dari UNJANI. Setelah selesai 45 SKS ini, maka Taruna Akmil berhak menyandang gelar S-I ( Umum ) sesuai dengan jurusan yang diambil yaitu :
1. ST bagi mereka yang mengambil jurusan Elektro.
2. SHI bagi mereka yang mengambil jurusan Internasional.
3. SIP bagi mereka yang mengambil jurusan Administrasi Ilmu Pemerintahan.

KEGIATAN PENDIDIKAN
 Penyelenggaraan pendidikan di Akademi Militer menggunakan upaya pengajaran dan pengasuhan yang dilaksanakan secara simultan, serasi dan seimbang untuk membentuk dan membina kepribadian, intelegensia dan fisik peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan pengajaran dilaksanakan di kelas dan laboratorium dengan menggunakan metode yang praktis. Kegiatan latihan lapangan dilaksanakan secara terprogram, bertingkat, bertahap dan berlanjut sesuai dengan tingkatnya masing-masing.
Pemantapan kemampuan dan keterampilan teknis keprajuritan perorangan dilaksanakan dalam Latihan Pramuka Yudha. bagi Taruna Tingkat tiga. Untuk memberikan bekal pengalaman kepemimpinan lapangan dan kerja sama antar kecabangan dalam operasi darat terpadu serta mengaplikasikan teknik dan taktik tingkat kesatuan kecil dilaksanakan Gladi Lapang Widya Yudha bagi Taruna tingkat tiga dan empat.
Latihan Praja Bhakti merupakan kegiatan untuk mengenali problema sosial kemasyarakatan dan penghayatan kemanunggalan TNI-Rakyat yang dilaksanakan di daerah pedesaan. Dalam latihan ini, Taruna hidup bersama rakyat dan membantu rakyat melaksanakan pembangunan daerahnya. Kegiatan latihan terdiri dari : riset sosial, Karya Bhakti, Penyuluhan dan Pengenalan Akmil. Pengasuhan dilaksanakan secara ekstra kurikuler dengan tujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan serta memantapkan kepribadian, intelegensia dan jasmani Taruna guna memupuk jiwa kepemimpinan sebagai Calon Perwira TNI AD. Kegiatan pengasuhan ini diprogramkan sepanjang tahun Akademi dan pelaksanaannya dikendalikan serta diawasi oleh Resimen Taruna. Kegiatan Ekstra Kurikuler yang disediakan bagi Taruna sesuai dengan minat, bakat dan pilihannya sendiri, antara lain : Keagamaan, Olah Raga, Kesenian, Beladiri, Bahasa Asing dan Komputer/IT.
Selain pendidikan yang bersifat kematraan, dilaksanakan kegiatan yang bersifat integrasi antar Taruna Akademi Angkatan dibawah supervisi Danjen Akademi TNI, terdiri dari :
1.   Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka selama 1th (berdasarkan Perpang/28/V/2008, tgl 12 Mei 2008).
2.   Pekan Integrasi dan Kejuangan Taruna (PIKTAR).
3.   Latihan Integrasi Taruna Dewasa Nusantara (LATSITARDANUS).
4.   Upacara Prasetia Perwira.

ORGANISASI

http://www.akmil.ac.id/images/organisasi/struktur.jpg_02.gif,http://www.akmil.ac.id/images/organisasi/struktur.jpg_05.gif,http://www.akmil.ac.id/images/organisasi/struktur.jpg_03.gif,http://www.akmil.ac.id/images/organisasi/struktur.jpg_04.gif
http://www.akmil.ac.id/images/organisasi/struktur.jpg_01.gif


















--> GUBERNUR
 http://www.akmil.ac.id/images/organisasi/gubernur.jpg
LAMBANG AKADEMI MILITER






MAKNA LAMBANG
http://www.akmil.ac.id/images/Clip_4.jpg
1.   Kadga (ponyard) terhunus tegak menghadap ke bawah bermakna setiap taruna memegang teguh disiplin, jujur, rela berkorban, penolong sesama tanpa mengutamakan kepentingan pribadi, berjiwa luhur dan selalu waspada sebagai Bhayangkara Negara.
2.   Bunga teratai, bermakna seorang prajurit yang selalu tumbuh, bersatu, menjadi dinamisator dan stabilisator masyarakat, mampu berdiri sendiri tanpa menggantungkan nasibnya kepada siapapun dan bertujuan mewujudkan keamanan dan kemakmuran yang abadi.
3.   Buku/kitab, melambangkan ketekunan dalam mencapai profesionalisme dan menyiapkan diri sebagai organisator dan pemimpin yang bijaksana.
4.   Setangkai melati berkuncup lima melambangkan taruna sebagai kuncup yang akan mekar, yang dengan jiwa Sumpah Prajurit akan menjadi pembela ideologi negara Pancasila.
5.   Setangkai padi berbuah tujuh bermakna berlandaskan Saptamarga bertujuan mencapai kemakmuran bangsa dan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
6.   Melati dan padi masing-masing berseloka tiga, melambangkan tiga unsur dalam kehidupan yaitu : Purwo, Madyo, Wasono dan Niat, Tekad, Patrap yang berarti setiap kali kita melakukan tindakan harus penuh dengan pertimbangan serta dilandasi dengan tekad yang bulat dan penuh rasa tanggung jawab.
7.   Angka 1945 dan 1957 bermakna : Akademi Militer yang dibuka kembali oleh Presiden Republik Indonesia tahun 1957 merupakan kelanjutan dari Akademi Milter Yogyakarta yang dibuka tahun 1945, dan semangat juang, kepahlawanan, keprajuritan, beserta nilai-nilai '45 selalu akan diwarisi oleh para taruna Akademi Militer.
8.   Tulisan seloka yang berbunyi "ADHITAKARYA MAHATVAVIRYA NAGARA BHAKTI " yang mempunyai makna : Sebagai Ksatria yang rajin dan giat menuntut ilmu untuk diamalkan secara gagah berani dan bercita-cita luhur sebagai patriot bangsa.

LOKASI AKADEMI MILITER
Akademi Militer berada di kota Magelang, propinsi Jawa Tengah, dengan ketinggian 400 meter dari permukaan laut dan beriklim sejuk, yang dikelilingi oleh Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sundoro dan Gunung Tidar. Akmil menempati tanah seluas 654,4493 Ha. yang terdiri dari Komplek Panca Arga, Ksatrian Akmil, Mess Sundoro, Mess Sumbing, Mess Merapi, Mess Dieng, Mess Kranggan, Kolam renang Pisangan, Daerah-daerah latihan Gending, Pendem, Plempungan, kaloran, Kopeng dan Gringsing (Kab. Batang).

ALUMNI AKADEMI MILITER YANG BERBINTANG EMPAT
NO
NAMA
TMT
ALUMNI
1.
Rudini
1 Maret 1984
1951
2.
Try Soetrisno
28 April 1987
1959
3.
Eddie Sudradjat
20 Februari 1988
1960
4.
Soesilo Soedarman
17 Maret 1993 (HOR)
1948
5.
Feisal Tanjung
19 Mei 1993
1961
6.
Wismoyo Arismunandar
1 Oktober 1993
1963
7.
R. Hartono
1 Februari 1995
1962
8.
Wiranto
10 Juni 1997
1968
9.
Subagyo Hadisiswoyo, S.IP,SH.
11 Februari  1998
1970
10.
Fachrul Razi,S.IP
1 November 1999
1970
11.
Tyasno Sudarto, SH
19 November 1999
1970
12.
DR. Susilo Bambang Yudhoyono, MA
15 November 2000 (HOR)
1973
13.
Endriartono Sutarto
19 Oktober 2000
1971
14.
Surjadi Soedirdja
1 November 2000 (HOR)
1962
15.
Agum Gumelar
1 November 2000 (HOR)
1968
16.
Luhut B. Pandjaitan, MPA
1 November 2000 (HOR)
1970
17.
Ryamizard Ryacudu
1 Juni 2002
1974
18.
Hari Sabarno
1 Oktober 2004 (HOR)
1967
19.
DR. AM. Hendro Priyono
1 November 2004 (HOR)
1967
20.
Djoko Santoso
1 Mei 2005
1975
21.
Agustadi Sasongko Purnomo
18 Februari 2008
1974
22.
George Toisutta
19 November 2009
1976
23
Pramono Edi Wibowo
12 Juli 2011
1980

PEJABAT GUBERNUR AKMIL DARI MASA KE MASA
NO
NAMA
MASA BHAKTI
1.
  Mayor Jenderal TNI Soewardi
1945-1948
2.
  Kolonel GPH Djatikoesoemo
1948-1950
3.
  Kolonel Kav R.M. Soerjo Soerarso
1950-1959
4.
  Kolonel Inf Sentot Iskandar Dinata
1959-1960
5.
  Brigadir Jenderal TNI Soerono Reksodimedjo
1960-1966
6.
  Mayor Jenderal TNI Achmad Tahir
1966-1968
7.
  Mayor Jenderal TNI Solichin G.P.
1968-1970
8.
  Mayor Jenderal TNI Sarwo Edi Wibowo
1970-1974
9.
  Mayor Jenderal TNI R. Wijogo Admodarminto
1974-1978
10.
  Mayor Jenderal TNI Goenawan Wibisono
1978-1981
11.
  Mayor Jenderal TNI Sudirman Saleh
1981-1983
12.
  Mayor Jenderal TNI Untung Sridadi
1983-1986
13.
  Mayor Jenderal TNI H. Simandjuntak
1986-1987
14.
  Mayor Jenderal TNI Toni Hartono
1987-1992
15.
  Mayor Jenderal TNI Moch. Ma'ruf
1992-1993
16.
  Mayor Jenderal TNI Yusman Yutam
1993-1995
17.
  Mayor Jenderal TNI Purwantono
1995-1996
18.
  Mayor Jenderal TNI Ilyas Yusuf, S.IP
1996-1996
19.
  Mayor Jenderal TNI Fachrul Razi, S.IP
1996-1997
20.
  Mayor Jenderal TNI Djoko Subroto
1997-1998
21.
  Mayor Jenderal TNI Irvan Eddyson T, MDA
1998-1999
22.
  Mayor Jenderal TNI Syamsul Ma'arif
1999-2000
23.
  Mayor Jenderal TNI M. Noor Aman
2000-2001
24.
  Mayor Jenderal TNI Iping Soemantri
2001-2002
25.
  Mayor Jenderal TNI Prabowo Suharto
2002-2003
26.
  Mayor Jenderal TNI M. Yunus Palar, S.IP
2003-2006
27.
  Mayor Jenderal TNI Sriyanto
2006-2007
28.
  Mayor Jenderal TNI Sabar Yudo Suroso
2007-2010
29.
  Mayor Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
2010-2010
30.
  Mayor Jenderal TNI Suharsono, S.IP
2010-2011
31.
  Mayor Jenderal TNI Bachtiar, S.IP
2011-

PERSYARATAN MENJADI TARUNA AKMIL
1.       PERSYARATAN UMUM
a.    Warga Negara Republik Indonesia.
b.    Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c.     Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
d.    Berumur sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi tingginya 22 tahun pada   saat     pembukaan pendidikan tanggal 1 Agustus 2011.
e.    Sehat Jasmani dan rohani.
f.     Tidak sedang kehilangan hak menjadi prajurit berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
2.       PERSYARATAN LAIN
a.    Pria, bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri
b.    Berijazah SMU/MA program IPA atau yang setara, dengan ketentuan NEM/NUAN sebagai berikut :
1.    Lulusan tahun 2007 s.d 2010. Lulus Ujian Nasional dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 6,5 (dari 10 mata pelajaran), bagi calon yang menggunakan kacamata / lensa kontak dengan ukuran maksimal 1 Dioptri, nilai rata-rata tidak kurang dari 7,5.
2.    Lulusan tahun 2011 akan ditentukan kemudian.
c.     Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama dalam pendidikan pertama.
d.    Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 167 Cm serta memiliki berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.
e.    Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun.
f.     Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g.    Harus ada surat persetujuan dari orang tua/wali. Bagi calon yang   menggunakan wali agar diisi keterangan sesuai dengan yang menjadi wali yaitu : Bapak tiri/kakak/Paman/Bibi dengan meneliti KTP orang tua/Wali (sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/57/II/2003 tanggal 24 Februari 2003).
h.    Harus mengikuti pemeriksaan/pengujian yang diselenggarakan oleh panitia penerimaan yang meliputi.
1.    Administrasi.
2.    Kesehatan.
3.    Jasmani.
4.    Wawancara.
5.    Psikologi.
6.    Akademik.
3.       PERSYARATAN  TAMBAHAN.
a.    Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain, harus mendapat pengesahan dari Kementerian Pendidikan Nasional.
b.    Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik atau bekas ditindik telinganya atau anggota badan lainnya, kecuali karena ketentuan agama/ adat.
c.     Bersedia mentaati peraturan bebas KKN baik langsung maupun tidak langsung dan apabila terbukti secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud maka bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma jika pelanggaran tersebut diketemukan dikemudian hari pada saat mengikuti pendidikan pertama.
4.       TEMPAT PENDAFTARAN :
a.  Ajen Kodam
b.  Ajen Korem
c.   Kodim

TIPS LULUS UJIAN MASUK AKMIL
1. Kwalitas kesehatan:
·         Lakukan segera general check up dirumah sakit militer terdekat yang membuka poliklinik untuk umum, untuk mengetahui antara lain: Tekanan darah ( ideal 120/80); Detik jantung (ideal 60-90 permenit); HB darah ( ideal 14-16/gr); Gula darah normal; Kolesterol normal;hasil rontgen paru paru baik/normal; gigi sehat/tidak ada bolong; tidak menderita ambeien/wasir; tidak menderita varikokel; tidak menderita pembengkakan dipembuluh darah balik dibetis kaki;jantung sehat; mata normal;tidak buta warna, dll
·         Lakukan penyembuhan atau perbaikan bila ada yang belum ideal oleh dokter militer
2. Kemampuan fisik/kesamaptaan/fitness harus diatas rata rata kemampuan calon lain:
·         Lari 12 menit harus mampu minimal 7 kali keliling center ban stadion sepak bola (7 x 400 m)
·         Push up harus mampu 30 kali/lebih
·         Sit up harus mampu  30 kali/lebih
·         Pull up harus mampu 13 kali/lebih
·         Scout jump harus mampu 30 kali/lebih (maaf sekarang scout jump sudah dihapus. Info dari Akmil)
3. Kondisi kejiwaan untuk menghadapi psikhotest
·         Perkokoh niat ingin menjadi prajiurit pejuang yang profesional, yang bersedia mengorbankan jiwa dan raga untuk kepentingan bangsa dan negara..tanamkan terus menerus dalam hati bahwa anda siap mati untuk kepentingan bangsa..bahwa setelah cinta Allah, cinta anda yang kedua adalah bukan pacar, bukan orang tua, bukan siapapun, tapi kejayaan bangsa dan negara…tanamkan ini terus menerus sampai betul betul merasuk dalam hati sanubari dan alam bawah sadar anda…
·         Lepaskan berbagai masalah dan kepentingan pribadi yang selalu membelenggu anda selama ini, masalah dengan pacar, dengan teman, dengan orang tua atau dengan siapapun, harus dilupakan dulu…biarkan jiwa anda lepas bebas memenuhi impian dan jati diri anda yang sejati…yang ingin mengabdi kepada Allah SWT melalui kehidupan militer..
·         Baca sejarah perjuvangan para pahlawan seperti Jendral Sudirman dll, agar merasuk kedalam kalbu semangat perjuangan mereka…
·         Lakukan latihan gambar pohon, gambar orang dan gabungannya, orang, pohon dan rumah  yang harmonis
·         Pelajari dan sugestikan prinsip “Do the best, God takes the rest”
4.  Last but not least, kemungkinan peluang lulus ujian/saringan hanyalah 1% saja, artinya anda harus menyingkirkan 100 orang pelamar lainnya, artinya anda harus memiliki keunggulan kompetitive yang sangat tinggi, bukan asal pas-pasan saja.
Selanjutnya anda jangan terpengaruh oleh budaya KKN yang mungkin ditawarkan kepada anda atau mendengar dari orang lain, lalu anda goyah dan tidak fokus…
Abaikan kelakuan buruk mereka, jangan terpengarug dan ikut ikutan…siapapun yang berbuat jahat/licik/suap/KKN dll, pasti akan mendapat hukuman yang setimpal oleh Tuhan dibelakang hari…saya tahu pasti semua kejadiannya…ada yang celaka saat latihan, ada yang ditembak anak buahnya pada saat tugas tempur, ada yang dipecat dari militer dll.
Yakinlah peribahasa: “Tangan mencencang bahu memikul.”..”Siapa menebar angin akan menuai badai.”..Semua akan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan…Sayang sekali kalau anda sudah susah payah melakukan persiapan, lalu ikut ikutan KKN, nanti dikemudian hari setelah bertugas sebagai perwira, anda dimintai pertanggungan jawab oleh Tuhan…Makanya banyak perwira TNI dan keluarganya yang terlibat berbagai aib yang memalukan dikemudian hari, inilah balasan Tuhan.
»»  Read More...