(Informasi dari seorang kerabat via
WhatsApp)
Pekerjaan dan jabatan bagus yang didapatkan
bukanlah karena otak kita yang pintar, tapi karena izin Allah. Sepintar apapun
kita, jika Allah berkata tidak maka tak kan bisa kita bekerja.
Bisa membeli segala yang kita inginkan
bukanlah karena uang kita yang banyak tapi karena izin Allah. Sekaya apapun
kita, jika Allah katakan tidak, kita tak kan mampu membeli apapun.
Apapun yang kita miliki sekarang, jika
bukan karena izin Allah maka semua takkan ada.
Usahakan Allah selalu hadir dalam setiap
kehidupan kita (ibadah), bukan hanya karena ingin izin NYA tapi juga krna Ridho
dan Jaminan NYA.
Ibadah ibarat membayar premi asuransi,
makin banyak premi yang dibayarkan, maka makin besar jaminannya.
Jaminan kemudahan urusan, jaminan rezeki,
jaminan ampunan bahkan bi idznillaah, jaminan surga. In syaa Allah.
Tidak inginkah kita mendapatkan jaminan
NYA?
Jika iya, kenapa masih saja menunda-nunda
segala ibadah?
Jika iya, kenapa masih sombong dengan
dunia?
Jika iya, kenapa masih disibukkan dengan
pekerjaan?
"Afwan, hari ini tidak tilawah tidak
ada sinyal."
Kata Allah..
Hari ini permintaan kamu di tunda dulu yah,
sinyalnya putus-putus tidak jelas. Masih banyak hamba KU yang berusaha mencari 'sinyal'
untuk berkomunikasi dengan KU.
"Afwan, hari ini sibuk banget tidak
sempat tilawah."
Kata Allah..
Silakan kamu cari jalan keluar mu sendiri,
masih banyak hamba KU yang lebih sibuk mencari KU agar urusannya dimudahkan.
"Afwan, juz saya dilelang dulu yah.
Saya pulang kerja, urus anak, urus istri, sudah lelah dan tidur."
Kata Allah..
Sayang sekali, baru saja AKU ingin
mengabulkan permintaanmu. Kalau begitu permintaanmu AKU lelang dulu kepada yang
lebih sibuk meminta dan beribadah padaku.
"Afwan saya sedang ada masalah, afwan
saya sedang tidak enak badan, afwan.. Afwan.. Afwan.."
Ahh, lupa kah kita jika tilawah adalah obat
segala penyakit?
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ
وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّ خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra`: 82)
Sungguh, rugi waktu yang kita lewati hanya
karena keduniaan.
Jika kita bisa banting tulang bekerja
mencari rezeki, kenapa tidak bisa banting tulang untuk ibadah?
Allah dulu, Allah lagi, Allah terus...
Ibadah, ibadah, ibadah kemudian usaha..
Semua terjadi atas izin Allah. Maka, minta
izin dulu kepada yang Maha Memiliki, Maha Kaya.
Jangan berikan Allah sisa waktu kita. Nanti
Allah kasih rezekinya sisa-sisa.
Yakinlah, yakin ibadah tak kan mengurangi
waktu kita berkarya di dunia.
Yakinlah, yakin jika Allah telah meberi
izin dan Ridho NYA, in syaa Allah semua akan dimudahkan.
Yakinlah, yakin semakin besar premi yang
kita berikan, makin besar pula jaminan yang kita dapatkan.
Yakinlah, yakin. Agar Allah pun yakin kita
siap menerima permintaan dan keinginan kita.
وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi…”
(QS.An-Nur:55)
Note : Jangan biarkan setan tertawa atas
penderitaan kita. Tapi tertawalah atas penderitaan setan-setan.