Kamis, 25 Agustus 2016

CALONNYA?

 by salimafillah

Bukan. Ini juga bukan tentang pertanyaan yang sering mencekat tenggorokan melebihi nastar kadaluwarsa. Bagi sebagian kita, mendapat soalan ini bagai rundungan awan kelabu yang menodai pelangi ceria hari raya.
Kepada para bujang; jodoh sudah tertulis di Lauhil Mahfuzh. Hanya cara kita mengambil menentukan bagaimana Allah memberikannya. Yang dijemput dalam ridhaNya, betapa lembut uluranNya. Yang menyahut pasangan dengan murkaNya, ah tentu akan berbeda rasanya.
Di anggitan ini, saya hendak mengingatkan para Wali anak gadis; ayah, kakek, paman, kakak, adik lelaki dan seterusnya, bahwa tugas mereka soal calon suami para akhawat itu bukan hanya untuk menjadi juri, melainkan panitia seutuhnya.
Inilah 'Umar ibn Al Khaththab yang menantunya, Khunais ibn Hudzafah As Sahmi gugur di Perang Badr. Maka Hafshah pun menjadi janda. Ketika wanita mulia yang baru berusia 18 tahun itu habis masa 'iddahnya, sang ayah bergegas mencarikan suami shalih baginya.
Pertama, 'Umar menjumpai lelaki terbaik ummat, Abu Bakr. Tapi Ash Shiddiq hanya diam dan terus diam dengan segala tawaran 'Umar untuk menikahi Hafshah. Bingung menyikapinya, 'Umar beralih pada sang muhajir ganda, 'Utsman ibn 'Affan.
"Ya 'Utsman", ujarnya, "Masa 'iddah Hafshah setelah gugurnya Khunais telah usai dan dia putriku yang amat kusayangi. Adapun istrimu Ruqayyah binti Rasulillah juga baru saja meninggal. Bagaimanakah pendapatmu jika seorang duda yang baik menikahi seorang janda yang baik?"
'Utsman tampak terkejut dan malu dengan tawaran terus-terang itu. Segera setelah menguasai diri, dia berkata, "Berikanlah aku waktu untuk memikirkannya."
Waktu tiga haripun diberikan, tapi ketika jawaban dihulurkan, 'Umar kembali menangguk kecewa. "Dalam waktu dekat ini, kurasa aku belum bisa memikirkan pernikahan lagi."
"Tak mengapa", sahut 'Umar dengan hambar.
"Ya Rasulallah", adu 'Umar di kesempatan berjumpa, "Telah kutawarkan Hafshah kepada 'Utsman, tapi 'Utsman menolaknya."
"Semoga Allah karuniakan kepada Hafshah", sahut Sang Nabi sambil tersenyum,  "Lelaki yang lebih baik daripada 'Utsman. Dan semoga Allah karuniakan kepada 'Utsman, wanita yang lebih baik daripada Hafshah."
Dan berlakulah takdir Allah. 'Utsman dinikahkan oleh Sang Nabi dengan Ummu Kultsum, adik Ruqayyah. Adapun suatu hari, Rasulullah menggandeng tangan 'Umar dan berkata, "Bagaimana jika aku yang menikahi Hafshah?"
Itu salah satu hari paling membahagiakan dalam hidup 'Umar ibn Al Khaththab, sang ayah yang tahu hakikat menjadi Wali.
Saat walimah pernikahan Hafshah dan Rasulullah digelar, Abu Bakr mendekati 'Umar. "Apakah kau masih kesal dengan sikapku kemarin?"
"Tentu saja", sahut 'Umar. Sikap lelaki yang tidak jelas itu menjengkelkan.
"Sebenarnya aku sangat berminat pada tawaranmu."
"Kenapa tidak kau katakan?"
"Karena aku mendengar bahwa Rasulullah juga bertanya tentang Hafshah."
"Itu juga kenapa tidak kau katakan?"
"Karena aku takkan pernah membuka rahasia Rasulullah pada siapapun."
Persahabatan mereka sangat dahsyat bukan?
Nah, kepada para akhawat; sampaikan kisah ini kepada kakak lelaki. Lalu katakan misalnya, "Bang, tukeran teman yuk!"
"Maksudnya?"
"Teman Abang yang shalih buatku. Temanku yang shalihah buat Abang. Skenarionya kita atur nanti ya."
Atau sampaikan kisah ini pada Ayahanda, lalu katakan pada beliau di pagi Jumat, "Nanti kalau shalat Jumat, perhatikan shaff depan ya Bah. Kalau ada yang shalih, ganteng, duduknya khusyu', nyimak khuthbahnya nggak ngantuk ajak lah ke rumah untuk makan siang ya."
Atau sampaikan juga pesan itu pada Kakek kita. Tapi untuk kakek tambahkan pesan tentang umur. Karena kakek bisa salah faham dan yang diajak pulang seusia beliau semua. Jalau diprotes ngelesnya, "Ya kalau shaff pertama isinya sebeginian semua, Cuk.."
Saya tuliskan ini, karena sering beberapa rekan akhawat bertanya bagaimanakah ikhtiyar menjemput jodoh bagi pihak yang biasanya pasif ini dari sisi Allah. Di tengah antara ekstrem hanya menanti dalam doa dan ekstrem lain yang berani menawarkan diri pada lelaki shalih yang diyakini, semoga jalan tengah ini salah satu solusi.
Sampaikan pada para Wali.
»»  Read More...

Menjawab 'Kapan Menikah'?

Akhir-akhir ini media sosial cukup ramai dikunjungi oleh   asupan curahan hati dari  para pemilik sosmed tentang suatu hal.Sesuatu yang tak sedikit orang menjadikannya sebagai polemik hati dan jiwa dan pada akhirnya menimbulkan efek bawa perasaan (baca:baper) ;ialah Menikah.
Kata sebagian orang,menjelang lebaran seperti sekarang ini banyak vitamin yang harus disuntikkan dalam tubuh agar dapat 'sehat' menjawab sebuah pertanyaan dari sanak kerabat,keluarga atau teman karib saat kumpul bareng silaturahim.
Sebuah pertanyaan;
"kapan menikah?"
Mungkin tidak banyak orang yang bisa mudah merangkai kata renyah untuk si penanya tentang ikhwal 'kapan menikah'. Akan ada saja yang grogi, salah tingkah sendiri atau juga mencari jurus jitu mengalihkan topik pembicaraan.Akan tetapi juga tak sedikit mereka yang masih jomblo sangat mudah menjawab pertanyaan tersebut. Ibarat seorang pengemudi dijalan tol yang lancar tanpa hambatan mengendarai mobilnya,seperti itupula jawaban demi jawaban mengalir deras tak ada yang menghambat.
Lantas,apa perbedaan diantara kedua kondisi tersebut dengan sebuah pertanyaan  yang sama "Kapan Menikah?"
Yang berbeda mungkin hanya beberapa hal  saja. Tetapi dari hal-hal inilah  justru akan menentukan 'nasib perasaan' bahkan pada  'kejiwaan' kita masing-masing.
Yang pertama,
Ialah KELAPANGAN JIWA agar menerima setiap detik keputusaNya walau usia  telah matang,walau studi  usai dan gelar akademisi telah berjejer rapi dan panjang,bahkan walau kesiapan mental  telah ditanam berbulan-bulan,berhari-hari untuk segera menggenapkan separuh addien.Akan tetapi,jika lembar taqdir dariNya tentang jodoh kita belum ditemukan.Lalu kita mau bilang apa?
Maka  yang kedua
Barangkali saja yang dibutuhkan  adalah KEBENINGAN PIKIR. Sebab perihal menikah bukanlah  cerita tentang siap atau tidak,mapan atau tidak,mental atau tidak,Tetapi pada bagaimana kita membangun ikhlas dan merajut husnudzon pada  Sang Pemilik Takdir. Agar kelak akan ada waktu,orang dan cara yang paling tepat disiapkan untuk kita masing-masing.
Yang ketiga,
 Ialah KETENANGAN QALBU agar
 diceraikannya jarak antara  kau dan dia hingga tak ada nista  yang tercipta dari tiupan Syetan walau dengan alasan taarufan padahal pacaran.
Wana'udzubillah.
 Dan yang keempat,
KESIBUKAN PADA RUTINITAS,kadangkala menjadi sok sibuk pada diri sendiri atau mengurus urusan ummat,mengajak orang lain dalam kebaikan dan ketaatan sangat-sangat dibutuhkan agar gejolak baper kita dapat istirahat atau bahkan mati suri. Bukan berarti anda tidak berpikir lagi untuk menikah,tetapi seperti yang disebutkan diawal ,karena mindset benar-benar telah bening maka tentu saja kita tak lagi disibukkan dengan mencari cara agar dekat dengan si jodoh walau harus lewat jendela,kita tak lagi disibukkan dengan kegalauan status karena curhat yang 'ala-ala'.

Menyibukkan diri  tanpa harus sibuk dengan urusan jodoh  tentang siapa orangnya,kapan dan bagaimana nantinya. Menyibukkan diri untuk menjadi lebih baik meski celah kekurangan masih saja tumbuh dimana-mana. Menyibukkan diri untuk menjadi sebaik-baik insan Ilahi yang ridho dan taat pada setiap ketetapanNya.
Hingga akhirnya kita akan siap menjawab kapan menikah.
»»  Read More...

๐Ÿ“š _*ADAB-ADAB DI HARI ‘IEDUL FITHRI*_ ๐ŸŒด

➡1. Diwajibkan bagi kaum muslimin untuk berzakat fitri apabila telah terbenam matahari di hari terakhir Ramadhan sampai sebelum sholat Idul fitri.
➡2. Memperbanyak takbir.
Beberapa Ketentuan dalam Bertakbir :
1) Waktu mulai bertakbir adalah sejak terbenam matahari di akhir Ramadhan sampai selesai khutbah Idul Fitri.
2) Takbir hari raya Idul Adha ada dua bentuk, yaitu muthlaq dan muqoyyad, adapun takbir Idul Fitri hanya muthlaq saja.
๐Ÿ”ฐ *Muthlaq* artinya umum tanpa terkait waktu, hendaklah memperbanyak takbir kapan dan di mana saja, kecuali di tempat-tempat yang terlarang melafazkan dzikir, yaitu di WC dan yang semisalnya. Takbir muthlaq Idul Adha dimulai sejak awal Dzulhijjah sampai akhir hari Tasyriq, adapun Idul Fitri dimulai sejak terbenam matahari di akhir Ramadhan sampai selesai khutbah Idul Fitri.
๐Ÿ”ฐ *Muqoyyad* artinya terkait dengan sholat lima waktu, yaitu bertakbir setiap selesai sholat lima waktu, dimulai sejak ba’da Shubuh hari Arafah sampai ba’da Ashar di akhir hari Tasyriq. Adapun takbir Idul Fitri tidak disyari’atkan takbir muqoyyad setiap selesai sholat lima waktu.
๐Ÿ”ฐ Disunnahkan mengeraskan takbir bagi laki-laki dan dipelankan bagi wanita, dan disunnahkan bertakbir di perjalanan ketika menuj sholat ‘Ied.
➡3. Disunnahkan mandi Sebelum Berangkat Shalat.
➡4. Memakai pakaian terbaik dan minyak wangi. Untuk wanita dilarang memakai wewangian dan hanya boleh dipakai untuk suaminya.
➡5. Menyantap Makanan Sebelum Berangkat shalat Idul Fitri. Adapun pada hari raya Idul Adha disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan sholat.
Disunnahkan makan kurma dalam jumlah ganjil minimal 3 butir, sebelum keluar menuju sholat Idul Fitri.
➡6. Pergi menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat Ied. Lebih utama melaksanakan sholat Ied di tanah lapang ketimbang di masjid. Karena Rasulullah tidak pernah melaksnakan sholat Ied di dalam masjid kecuali saat hujan. Dibolehkan untuk melakukannya di masjid bila tidak menemukan tanah lapang.
➡7. Bagi kaum wanita untuk keluar menuju sholat dan khutbah Ied dengan tanpa tabarruj (menampakan kecantikan) dan tampa mengenakan wewangian.
➡ 8. Dianjurkan juga bagi anak-anak untuk ikut keluar menuju tempat sholat dan khutbah ‘Ied.
➡9. Melaksanakan Sholat Ied
➡10. Mendengarkan khutbah
➡11. Mengambil Jalan Lain Ketika Berangkat dan pulang. Diantara hikmahnya adalah untuk menampakkan syiar Islam di hari raya.
➡12. Dianjurkan berjalan kaki sampai ke tempat shalat dan tidak memakai kendaraan kecuali jika ada hajat.
➡13. Tidak disunnahkan sholat sunnah apa pun sebelum dan sesudah sholat ‘Ied, kecuali apabila sholat ‘Ied dilaksanakan di masjid maka disunnahkan sholat tahiyyatul masjid apabila sholat ‘Ied belum dimulai.
➡14. Bagi yang tertinggal shalat ‘Id bersama jama’ah, maka hendaknya dia mengqadha’ (mengganti)nya, dengan tata cara yang sama sebanyak dua rakaat.
➡15. Mengucapkan selamat hari raya :
“taqabbalallahu minna wa minka” / "taqabbalallahu minna wa minkum".
➡16. Menjawab ucapan selamat idul fitri, dengan ucapan yang sama :
“taqabbalallahu minna wa minka” / "taqabbalallahu minna wa minkum".
➡17. Bersenang-senang dan bergembira dengan mengadakan pesta atau permainan yang halal/mubah di hari raya dan diizinkan bagi anak kecil perempuan yang belum baligh untuk menyanyi dengan menggunakan satu-satunya alat musik yang dibolehkan dalam syari’at, yaitu rebana.
➡18. Hindari ikhtilat (bercampur baur) atau berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram. Karena hal tersebut termasuk hal yang diharamkan secara syar'i berdasarkan sabdanya:
ู„َุฃَู†ْ ูŠُุทْุนَู†ُ ูِูŠْ ุฑَุฃْุณِ ุฃَุญَุฏِูƒُู…ْ ุจِู…ِุฎْูŠَุทٍ ู…ِู†ْ ุญَุฏِูŠْุฏٍ ุฎَูŠْุฑٌ ู„َู‡ُ ู…ِู†ْ ุฃَู†ْ ูŠَู…َุณَّ ุงู…ْุฑَุฃَุฉً ู„ุงَ ุชَุญِู„ُّ ู„َู‡ُ
๐Ÿ“‹ “Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”.
( HR. Ar-Ruyany dalam Musnadnya no.1282, Ath-Thobrany 20/no. 486-487 dan Al-Baihaqy dalam Syu’abul Iman no. 4544 dan dishohihkan oleh syeikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah no. 226 )
Demikian semoga bermanfaat.
__
✏ Oleh : Abu Syamil Humaidy ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰
•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
๐ŸŒ•◎❦  RISALAH RAMADHAN  ❦◎๐ŸŒ•

»»  Read More...

MENTAL MISKIN

H: "Mas, apakah bisa bantu saya dapat pekerjaan"
T: "Oke, apa pekerjaan yang diinginkan?"
H: "Apa saja deh mas, yang penting kerja"
T: "Ok, mungkin saya bisa minta kolega saya untuk kamu jadi sales disana"
H: "Kalau bisa jangan yg suruh jualan dehmas, saya ga terlalu suka jualan"
T: "Oh gitu yah, oke...oke bentar yah, sayacoba telp teman saya di Jakarta".Setelah menghubungi teman saya, sayapun memberitahu yang bersangkutan.
T: Ok, H...kata teman saya dia sedang butuh admin untuk input penjualan.
H: "Waduh pak, saya ga bisa komputer"
T: "Ok, mengapa ga bisnis saja"
H: "Wah, itu butuh modal pak, saya ga punya modal"
T: " Oke, kalau misalnya saya ada teman yang bisa membantumu bisnis dg modal kecil/tnpa modal?"
H: "Itu pasti MLM multi level yah?, kalau yang kayak gituan nggak deh pak,gak suka MLM saya pak"He..he...
Saya belum selesai menjelaskan namun rasanya mendadak kehilangan kesabaran untuk membantu orang ini.
Banyak orang susah bukan karena ga ada KESEMPATAN, namun masalahnya ada pada SIKAPNYA๐Ÿ˜“
Teringat pesannya Jack Ma sang pendiri Alibaba, didunia ini orang yang paling sulit dilayani adalah orang BERMENTAL MISKIN.
Dikasih gratis "Saya mau diperalat apa nih?",
dikasih murah "Ini pasti barang jelek",dikasih yang bagus "Ini pasti mahal",
dikasih yang modern, "Saya ga berpengalaman",dikasih yang mudah, "Ah itu tradisional"
Hilangkan mental miskin, apapun harus dipelajari, dicoba, & dijalankan..
»»  Read More...

PENAMPILAN YANG MENIPU

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.
Mereka lalu mendatangi sekretaris Universitas. Sang sekretaris pun mulai memperhatikan penampilan mereka dan menduga bahwa mereka adalah orang kampung. Sang suami lalu mendekati sekretaris tersebut dan meminta bertemu dengan pimpinan Harvard.
“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria lembut.
“Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat.
“Kami akan menunggu,” jawab sang wanita.
Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya. “Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,” katanya pada sang pimpinan Harvard.
Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya tiba-tiba muncul. Ia berjalan menghampiri psangan tersebut dengan wajah yang tidak begitu ramah.
Sang wanita lalu berkata, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah di tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?” tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.
Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut.
“Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan.”
“Oh, bukan,” sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.”
Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah gedung? Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung? Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard.”
Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?” suaminya mengangguk.
Wajah sang Pemimpin Harvard tampak kebingungan.
Suami istri itu adalah Mr dan Mrs Leland Stanford, pasangan yang mendirikan Stanford University.
Sejak pimpinan Harvard menunjukkan wajah tidak ramahnya kepada mereka, mereka lalu pergi melakukan perjalanan ke Palo Alto, California. Di sanalah mereka mendirikan universitas milik mereka sendiri sebagai peringatan bagi mendiang putra mereka yang tidak lagi dipedulikan oleh Harvard.
Stanford University adalah persembahan manis pasangan Stanford yang telah berkembang menjadi salah satu universitas favorit kelas atas di Amerika Serikat saat ini.
Kisah ini mengingatkan kita tentang perilaku kita memandang orang lain. Sama seperti Pimpinan Universitas Harvard yang hanya menilai seseorang dari tampilan fisik semata. Kita acap silau dengan penampilan luar orang lain dan akibatnya lalai dengan hal berharga yang tersembunyi di dalam diri orang lain.
Jika kita tidak ingin diperlakukan demikian oleh orang lain, jangan lakukan hal serupa kepada orang lain. Mulailah menilai orang lain dari bagian dalam yang mereka miliki.

»»  Read More...

*RESEP ISLAMI MENJAGA KEBERSIHAN LAHIR BATIN*

✳YOGA-nya Islam itu ---> gerakan *SHOLAT*.
✳MEDITASI-nya orang Islam ---> duduk tenang sambil ber- *DZIKIR*.
๐Ÿ‘๐Ÿ‘*SELF*_*HEALING*_ -nya orang Islam itu melakukan ---> _*MUHASSABAH*_ (introspeksi)
✳DETOX-nya orang Islam ---> dengan rajin ber- *PUASA*.
✳RUWATAN-nya (buang sial) orang Islam ---> dengan *SEDEKAH*.
✳VITAMIN-nya orang Islam ---> sikap mudah *MEMAAFKAN*.
✳OBAT AWET MUDA orang Islam --->TIDAK *MENCAMPURI* urusan yg tak perlu.
✳NUTRISI TERBAIK-nya orang Islam ---> *BERBAIK SANGKA* _*(Huznudzon)*_.                 
✳PEMBERSIH HATI-nya orang Islam ---> dengan *MENAHAN* _*GHIBAH*_.
✳PENYUCI JIWA-nya orang Islam adalah     ---> *TIDAK* *BICARA* *KOTOR* *&* *IRI* *DENGKI*.
✳PENGAWET PAHALA-nya orang Islam ---> *TIDAK *RIYA maupun SUM'AH*.
✳PENCEGAH PRAHARA-nya orang Islam ---> *MENGHINDARI PERDEBATAN*.
✳PENGUKUR RENDAH HATI-nya orang Islam ---> *TIDAK MENYEBUT KELEBIHANNYA.*
✳PENDETEKSI KEIKHLASAN-nya orang ISLAM ---> *TIDAK MENYEBUT KEBAJIKANNYA.*
✳SARIPATI beribadah  adalah *DOA*, dan RUH dalam beramal  adalah *IKHLAS*.
*APOTIK* *MUSLIM* *MUSLIMAH*
*DAFTAR OBAT*:
1. Sering sakit --->silahkan *puasa sunnah*
2. Wajah gelap ---> sholat *Dhuha*
3. Hati sempit ---> baca *Al Qur'an*
4. Susah bahagia ---> sholat *tepat waktu*
5. Emosi melulu ---> *wudhu* & *Istighfar*
6. Gelisah ---> banyak *do'a* dan *olahraga*
7. Tertekan ---> baca _*"lahaula walaaquwwata illaa billah"*_
8. Kurang berkah rezekinya ---> lirik yang *hallal* saja
9. Miskin melulu ---> *bersedekah*
10. Bingung berbuat baik ---> *bagikan status ini*
*Semoga kita semua senantiasa bertawakkal kpd ALLAH SWT dan mendapat rezeki dari arah yg tak disangka sangka*, _

Aamiiin... Aamiiin...
Yaa RobbaL 'AaLamiiin...
»»  Read More...

Perbedaan hutang piutang (qardh) dan kerjasama (mudhorobah; musyarokah)

Yang masih bingung antara hutang piutang (qardh) n kerjasama (mudhorobah;musyarokah), silahkan disimak ilustrasi berikut:
▶▶▶▶
๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Gimana kabarnya mbak?
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Sehat dek, alhamdulillah.
๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Ini saya selain silaturahmi juga ada perlu mbak.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Apa apa dek...apa yang bisa tak bantu.
๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Anu..kalau ada uang 20juta saya mau pinjam.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Dua puluh juta? Banyak sekali. Untuk apa dek?
๐Ÿ‘ณ๐ŸฝTambahan modal mbak. Dapat order agak besar, modal saya masih kurang. Bisa bantu mbak?
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Mmm..mau dikembalikan kapan ya?
๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ InsyaAllah dua bulan lagi saya kembalikan.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Gitu ya. Ini mbak ada sih 20juta. Rencana untuk beli sesuatu. Tapi kalau dua bulan sudah kembali ya gak apa-apa, pakai dulu aja.
๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Wah, terimakasih mbak.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Ini nanti mbak dapat bagian dek?
๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Bagian apa ya mbak?
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Ya kan uangnya untuk usaha, jadi kan ada untungnya tuh. Naa..kalau mbak enggak kasih
pinjem kan ya gak bisa jalan usahamu itu, iya kan?
*tersenyum penuh arti*
๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Oh, bisa-bisa. Boleh saja kalau mbak pengennya begitu. Nanti saya kasih bagi hasil mbak.
๐Ÿ™Ž๐ŸปBesarannya bisa kita bicarakan.
Lha, gitu kan enak. Kamu terbantu, mbak juga dapat manfaat.
๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Tapi akadnya ganti ya mbak. Bukan hutang piutang melainkan kerjasama.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Iyaa..gak masalah. Sama aja lah itu. Cuman beda istilah doang.
๐Ÿ‘ณ๐ŸฝBukan cuma istilah mbak, tapi pelaksanaannya juga beda.
๐Ÿ™Ž๐ŸปMaksudnya??
๐Ÿ‘ณ๐ŸฝJadi gini mbak: kalau akadnya hutang, maka jika usaha saya lancar atau tidak lancar ya saya
tetap wajib mengembalikan uang 20juta itu. Tapi jika akadnya kerjasama, maka kalau usaha
saya lancar, mbak akan dapat bagian laba. Namun sebaliknya, jika usaha tidak lancar atau
merugi maka mbak juga turut menanggung resiko. Bisa berupa kerugian materi→uangnya
tidak bisa saya kembalikan, atau rugi waktu→ kembali tapi lama.
๐Ÿ™Ž๐ŸปWaduh, kalau gitu ya mending uangnya saya deposito kan tho dek: gak ada resiko apa2, uang
utuh, dapat bunga pula.
๐Ÿ‘ณ๐ŸฝItulah riba mbak. Salah satu ciri2nya tidak ada resiko dan PASTI untung.
๐Ÿ™Ž๐ŸปTapi kalau uangku dipinjam si A untuk usaha ya biasanya aku dapet bagi hasil kok dek. 2% tiap
bulan. Jadi kalau dia pinjam 10juta selama dua bulan, maka dua bulan kemudian uangku
kembali 10juta+400ribu.
๐Ÿ‘ณ๐ŸฝItu juga riba mbak. Persentase bagi hasil ngitungnya dari laba, bukan berdasar modal yang disertakan.Kalau berdasar modal kan mbak gak tau apakah dia beneran untung atau tidak.
Dan disini selaku investor berarti mbak tidak menanggung resiko apapun donk. Mau dia untung atau rugi mbak tetep dapet 2%. Lalu apa bedanya sama deposito?
๐Ÿ™Ž๐ŸปDia ikhlas lho dek, mbak gak matok harus sekian persen gitu kok.
๐Ÿ‘ณ๐ŸฝMeski ikhlas atau saling ridho kalau tidak sesuai syariat ya dosa mbak.
๐Ÿ™Ž๐ŸปWaduh...syariat kok ribet bener ya.
๐Ÿ‘ณ๐ŸฝYa karena kita sudah terlanjur terbiasa dengan yang keliru mbak. Memang butuh perjuangan untuk mengikuti aturan yang benar. Banyak kalau tidak berkah bikin penyakit lho mbak.hehe.
๐Ÿ™Ž๐ŸปHmmm...ya sudah, ini 20juta nya hutang aja. Mbak gak siap dengan resiko kerjasama. Nanti dikembalikan dalam dua bulan yaa.
๐Ÿ‘ณ๐ŸฝIya mbak. Terimakasih banyak mbak. Meski tidak mendapat hasil berupa materi tapi insyaAllah
mbak tetap ada hasil berupa pahala.
Amiiin..
▶▶▶▶▶▶
Kl cuma bicara anti riba.... burung beopun juga bisa.
Kl cuma diskusi masalh ekonomi umat... ngbrol sama balita yg baru belajar bicara jauh lebih menarik.
Ayuuu hidupkan ekonomi mikro.. berikan pancingan bukan ikan.
investasi dunia akhirat
Notes : perhatikan dlm bisnis akad kerjasama kah?? Atau akad peminjaman uang.. ini 2 hukum islam yg berbeda dn efeknya pun di dunia dan akhirat juga berbeda.

“… Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (QS.Al-baqarah:275)
Sebenarnya apa sih tujuan islam melarang riba? Seharusnya khan asal saling sepakat, saling rela, tidak kena dosa?
Hukum islam itu dibuat untuk mengatur agar manusia mendapatkan kemaslahatan sebesar-besarnya tanpa manusia merugikan siapapun sekecil-kecilnya.
Mari kita bahas contoh LABA dan RIBA agar anda mudah untuk memahami dengan bahasa yang umum:
1. Saya membeli sebuah sepeda motor Rp. 10 Juta dan saya hendak menjual dengan mengambil untung dengan bunga 1% perbulan untuk jangka waktu pembayaran 1 tahun.
Transaksi seperti ini tergolong transaksi RIBAWI.
2. Saya membeli sepeda motor Rp. 10 juta, dan saya hendak menjual secara kredit selama setahun dengan harga Rp. 11.200.000,-. Transaksi ini termasuk transaksi SYARIAH.
Apa bedanya? Khan kalau dihitung2 ketemunya sama Untungnya Rp. 1.200.000?
๐Ÿ“
Mari kita bahas kenapa transaksi pertama riba dan transaksi kedua syar'i.
*TRANSAKSI PERTAMA RIBA,* karena:
1. Tidak ada kepastian harga, karena menggunakan sistem bunga. Misal dalam contoh diatas, bunga 1% perbulan. Jadi ketika dicicilnya disiplin memang ketemunya untungnya adalah Rp. 1.200.000,-. Tapi coba kalau ternyata terjadi keterlambatan pembayaran, misal ternyata anda baru bisa melunasi setelah 15 bulan, maka anda terkena bunganya menjadi 15% alias labanya bertambah menjadi Rp. 1.500.000,-.
Jadi semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk melunasi utang, semakin besar yang harus kita bayarkan.
Bahkan tidak jarang berbagai lembaga leasing ada yang menambahi embel2 DENDA dan BIAYA ADMINISTRASI, maka semakin riba yang kita bayarkan. Belum lagi ada juga yang menerapkan bunga yang tidak terbayar terakumulasi dan bunga ini akhirnya juga berbunga lagi.
2. Sistem riba seperti diatas jelas2 sistem yang menjamin penjual pasti untung dengan merugikan hak dari si pembeli. Padahal namanya bisnis, harus siap untung dan siap rugi.
*TRANSAKSI KEDUA SYARIAH,* karena:
1. Sudah terjadi akad yang jelas, harga yang jelas dan pasti. Misal pada contoh sudah disepakati harga Rp. 11.200.000,- untuk diangsur selama 12 bulan.
2. Misal ternyata si pembeli baru mampu melunasi utangnya pada bulan ke-15, maka harga yang dibayarkan juga masih tetap Rp. 11.200.000,- tidak boleh ditambah. Apalagi diistilahkan biaya administrasi dan denda, ini menjadi tidak diperbolehkan.
Kalau begitu, si penjual jadi rugi waktu dong? Iya, bisnis itu memang harus siap untung siap rugi. Tidak boleh kita pasti untung dan orang lain yang merasakan kerugian.
Nah, ternyata sistem islam itu untuk melindungi semuanya, harus sama hak dan kewajiban antara si pembeli dan si penjual. Sama-sama bisa untung, sama-sama bisa rugi. Jadi kedudukan mereka setara. Bayangkan dengan sistem ribawi, kita sebagai pembeli ada pada posisi yang sangat lemah.
Nah, sudah lebih paham hikmahnya Alloh melarang RIBA?
Kalau menurut anda informasi ini akan bermanfaat untuk anda dan orang lain, silakan share status ini, untuk menebar kebaikan.
Dakwah anda hanya dengan meng-KLIK SHARE/BAGIKAN, maka anda akan mendapatkan pahala dari orang yang membaca dari share anda, dan juga jika dishare lagi anda akan mendapatkan pahala dari orang yang membaca dari share kawan anda.
Mungkin lebih tepatnya MULTI LEVEL PAHALA, Hehehe
Semoga bermanfaat

»»  Read More...

WAKTU KITA

Waktu sedang  "Jaya",  kita merasa banyak teman di sekeliling kita
Waktu sedang  "Berkuasa",  kita percaya diri melakukan apa saja
Waktu sedang  "Tak Berdaya",  barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada
Waktu sedang  "Jatuh",  kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita
Waktu sedang  "Sakit",  kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting,  jauh melebihi harta
Manakala  "Miskin",  kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/menderma dan saling membantu
Masuk  "Usia Tua",  kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan
Saat  "di Ambang Ajal",  kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia sia
Hidup tidaklah lama.  Sudah saatnya kita bersama sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA :  Saling menghargai,  saling membantu,  saling memberi,  saling mendoakn dan saling mencintai
Jadilah teman setia tanpa syarat…
Tunjukkanlah bahwa kita masih mempunyai Hati Nurani yang tulus
Apa yang ditabur itulah yang akan dituai
Allah Swt tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru,  bunga selalu mekar,  dan mentari selalu bersinar
Tapi ketahuilah bahwa Allah Swt selalu memberi pelangi di setiap badai,  Memberi senyum di setiap air mata,  Memberi kasih sayang dan berkah di setiap cobaa dan beri jawaban di setiap doa..
Jangan pernah menyerah,  terus berjuanglah,  Life is so beautiful and colourful....
Hidup bukanlah suatu tujuan,  melainkan sebuah perjalanan transit menuju terminal akhir nan abadi....
Saudaraku,.............
Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita,  namun berapa banyak orang yang bahagia karena keberadaan kita...
✂   Jangan pernah menjadi  "gunting",  karena gunting bisa  memotong sesuatu menjadi terpisah,  namun jadilah "jarum",  meskipun tajam tetapi bisa menyatukan apa yang sudah terpisah...ู…ู†ู‚ูˆู„
»»  Read More...

Apa ada tanda amalan puasa Ramadhan diterima?

Coba kita gali dari perkataan Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berikut. Ketika membicarakan faedah melakukan puasa Syawal, beliau rahimahullah berkata,
ุฃู† ู…ุนุงูˆุฏุฉ ุงู„ุตูŠุงู… ุจุนุฏ ุตูŠุงู… ุฑู…ุถุงู† ุนู„ุงู…ุฉ ุนู„ู‰ ู‚ุจูˆู„ ุตูˆู… ุฑู…ุถุงู† ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุฅุฐุง ุชู‚ุจู„ ุนู…ู„ ุนุจุฏ ูˆูู‚ู‡ ู„ุนู…ู„ ุตุงู„ุญ ุจุนุฏู‡ ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุจุนุถู‡ู… : ุซูˆุงุจ ุงู„ุญุณู†ุฉ ุงู„ุญุณู†ุฉ ุจุนุฏู‡ุง ูู…ู† ุนู…ู„ ุญุณู†ุฉ ุซู… ุงุชุจุนู‡ุง ุจุนุฏ ุจุญุณู†ุฉ ูƒุงู† ุฐู„ูƒ ุนู„ุงู…ุฉ ุนู„ู‰ ู‚ุจูˆู„ ุงู„ุญุณู†ุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ูƒู…ุง ุฃู† ู…ู† ุนู…ู„ ุญุณู†ุฉ ุซู… ุงุชุจุนู‡ุง ุจุณูŠุฆุฉ ูƒุงู† ุฐู„ูƒ ุนู„ุงู…ุฉ ุฑุฏ ุงู„ุญุณู†ุฉ ูˆ ุนุฏู… ู‚ุจูˆู„ู‡ุง
“Kembali lagi melakukan puasa setelah puasa Ramadhan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah jika menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan shalih setelah itu. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, ‘Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.’ Oleh karena itu, siapa yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima. Sedangkan yang melakukan kebaikan lantas setelahnya malah ada kejelekan, maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tanda tidak diterimanya.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 388).
Salah satu pelajaran yang bisa kita petik adalah dari perkataan,
ุซَูˆَุงุจُ ุงู„ุญَุณَู†َุฉِ ุงู„ุญَุณَู†َุฉُ ุจَุนْุฏَู‡َุง
“Balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya.”
Atau perkataan yang lainnya yang diutarakan oleh Ibnu Katsir ketika membahas tafsir surat Al-Lail,
ู…ِู†ْ ุซَูˆَุงุจِ ุงู„ุญَุณَู†َุฉِ ุงู„ุญَุณَู†َุฉُ ุจَุนْุฏَู‡َุง، ูˆَู…ِู†ْ ุฌَุฒَุงุกِ ุงู„ุณَّูŠِّุฆَุฉِ ุงู„ุณَّูŠِّุฆَุฉُ ุจَุนْุฏَู‡َุง
“Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 583).
Berarti tanda amalan Ramadhan kita diterima adalah menjadi lebih baik selepas Ramadhan atau minimal menjaga kebaikan yang telah ada. Contoh kebaikan yang dilakukan setelah Ramadhan adalah puasa Syawal. Tanda amalan kita di bulan Ramadhan tidak diterima adalah setelah Ramadhan tidak lagi ada kebaikan, bahkan sampai meninggalkan kewajiban seperti kewajiban shalat lima waktu.
Dan ingat, para salaf selama 6 bulan mereka berdoa supaya bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan dan 6 bulan tersisa mereka berdoa supaya amalan mereka diterima.
Semoga Allah menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan.

»»  Read More...

*KISAH PANGLIMA PERANG YANG DIPECAT KARENA TAK PERNAH BERBUAT KESALAHAN*

Pada zaman pemerintahan *Khalifah Syaidina Umar bin Khatab*, ada seorang panglima perang yang disegani lawan dan dicintai kawan. Panglima perang yang tak pernah kalah sepanjang karirnya memimpin tentara di medan perang. Baik pada saat beliau masih menjadi panglima Quraish, maupun setelah beliau masuk Islam dan menjadi panglima perang umat muslim. Beliau adalah *Jenderal Khalid bin Walid*.
Namanya harum dimana-mana. Semua orang memujinya dan mengelu-elukannya. Kemana beliau pergi selalu disambut dengan teriakan, _"Hidup Khalid, hidup Jenderal, hidup Panglima Perang, hidup Pedang Allah yang Terhunus."_ Ya! .. beliau mendapat gelar langsung dari Rasulullah SAW yang menyebutnya sebagai *Pedang Allah yang Terhunus*.
Dalam suatu peperangan beliau pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya berjumlah 46.000 orang. Dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu bisa dimenangkannya dengan mudah. Pasukan musuh lari terbirit-birit.
Itulah *Khalid bin Walid*, beliau bahkan tak gentar sedikitpun menghadapi lawan yang jauh lebih banyak.
Ada satu kisah menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sangat sempurna di bidangnya; ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada dalam puncak popularitas.
Pada suatu ketika, di saat beliau sedang berada di garis depan, memimpin peperangan, tiba-tiba datang seorang utusan dari Amirul mukminin, Syaidina Umar bin Khatab, yang mengantarkan sebuah surat. Di dalam surat tersebut tertulis pesan singkat, _"Dengan ini saya nyatakan Jenderal Khalid bin Walid di pecat sebagai panglima perang. Segera menghadap!"_
Menerima khabar tersebut tentu saja sang jenderal sangat gusar hingga tak bisa tidur. Beliau terus-menerus memikirkan alasan pemecatannya. Kesalahan apa yang telah saya lakukan? Kira-kira begitulah yang berkecamuk di dalam pikiran beliau kala itu.
Sebagai prajurit yang baik, taat pada atasan, beliaupun segera bersiap menghadap Khalifah Umar Bin Khatab. Sebelum berangkat beliau menyerahkan komando perang kepada penggantinya.
Sesampai di depan Umar beliau memberikan salam, _"Assalamualaikum ya Amirul mukminin! Langsung saja! Saya menerima surat pemecatan. Apa betul saya di pecat?"_
_"Walaikumsalam warahmatullah! Betul Khalid!"_ Jawab Khalifah.
_"Kalau masalah dipecat itu hak Anda sebagai pemimpin. Tapi, kalau boleh tahu, kesalahan saya apa?"_
_"Kamu tidak punya kesalahan."_
_"Kalau tidak punya kesalahan kenapa saya dipecat? Apa saya tak mampu menjadi panglima?"_
_"Pada zaman ini kamu adalah panglima terbaik."_
_"Lalu kenapa saya dipecat?"_ tanya Jenderal Khalid yang tak bisa menahan rasa penasarannya.
Dengan tenang Khalifah Umar bin Khatab menjawab, _"Khalid, engkau jenderal terbaik, panglima perang terhebat. Ratusan peperangan telah kau pimpin, dan tak pernah satu kalipun kalah. Setiap hari Masyarakat dan prajurit selalu menyanjungmu. Tak pernah saya mendengar orang menjelek-jelekkan. Tapi, ingat Khalid, kau juga adalah manusia biasa. Terlalu banyak orang yang memuji bukan tidak mungkin akan timbul rasa sombong dalam hatimu. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang memiliki rasa sombong''_.
_''Seberat debu rasa sombong di dalam hati maka neraka jahanamlah tempatmu. Karena itu, maafkan aku wahai saudaraku, untuk menjagamu terpaksa saat ini kau saya pecat. Supaya engkau tahu, jangankan di hadapan Allah, di depan Umar saja kau tak bisa berbuat apa-apa!"_
Mendengar jawaban itu, Jenderal Khalid tertegun, bergetar, dan goyah. Dan dengan segenap kekuatan yang ada beliau langsung mendekap Khalifah Umar.
Sambil menangis beliau berbisik, _"Terima kasih ya Khalifah. Engkau saudaraku!"_
Bayangkan …. mengucapkan terima kasih setelah dipecat, padahal beliau tak berbuat kesalahan apapun. Adakah pejabat penting saat ini yang mampu berlaku mulia seperti itu? Yang banyak terjadi justru melakukan perlawanan, mempertahankan jabatan mati-matian, mencari dukungan, mencari teman, mencari pembenaran, atau mencari kesalahan orang lain supaya kesalahannya tertutupi.
Jangankan dipecat dari jabatan yang sangat bergengsi, 'kegagalan' atau keterhambatan dalam perjalanan karir pun seringkali tidak bisa diterima dengan lapang dada. Akhirnya semua disalahkan, sistem disalahkan, orang lain disalahkan, semua digugat.....bahkan hingga yang paling ekstrim.... Tuhan pun digugat..
Kembali ke Khalid bin Walid, hebatnya lagi, setelah dipecat beliau balik lagi ke medan perang. Tapi, tidak lagi sebagai panglima perang. Beliau bertempur sebagai prajurit biasa, sebagai bawahan, dipimpin oleh mantan bawahannya kemarin.
Beberapa orang prajurit terheran-heran melihat mantan panglima yang gagah berani tersebut masih mau ikut ambil bagian dalam peperangan. Padahal sudah dipecat. Lalu, ada diantara mereka yang bertanya, _"Ya Jenderal, mengapa Anda masih mau berperang? Padahal Anda sudah dipecat."_
Dengan tenang Khalid bin Walid menjawab, _"Saya berperang bukan karena jabatan, popularitas, bukan juga karena Khalifah Umar. Saya berperang semata-mata karena mencari keridhaan Allah."_
*****
Sebuah cuplikan kisah yang sangat indah dari seorang Jenderal, panglima perang, *''Pedan[disingkat oleh WhatsApp]
»»  Read More...

Unik, Kenapa Pemain Bola Gak Ada Yang Bawa HP ke Lapangan?

1 hari yang lalu
Syeikh Nuruddin Al-Banjari dalam satu ceramahnya pernah memberi pertanyaan kepada para pendengar:
"Kenapa tidak ada seorangpun pemain sepak bola membawa handphone mereka masuk lapangan ketika bertanding?"
Jawabannya: Sebab tidak ada kepentingan. Mereka hanya perlu fokus kepada permainan mereka.
Persoalan yang diberikan oleh Syeikh Nuruddin Al-Banjari: Jadi kenapa kita perlu membawa handphone ketika masuk ke rumah Allah (masjid)? Adakah lapangan bola itu lebih mulia daripada masjid? Adakah bermain bola itu perlu lebih fokus/khusyuk daripada sholat?
Pesan Syeikh: Mulai sekarang, belajarlah... belajarlah untuk tidak menyibukkan diri dengan handphone/netbook/laptop dalam rumah Allah karena tiada urusan yang lebih penting daripada urusan kita dengan Allah. Jaga adab kita dengan Allah..
Kisah Lain:
Syeikh Abdurrahman Assudais (Imam Masjidil Haram) satu ketika mengimami shalat di depan Ka'bah, dalam shalatnya beliau mendengar suara musik dari HP salah satu jamaah yang ikut shalat dibelakangnya.
Setelah selesai shalat beliau bangkit sambil menangis berkata kepada jamaah shalat,
"Saya tidak pernah mendengar musik di rumah saya tetapi hari ini (malah) saya mendengar musik di rumah Allah."
»»  Read More...

Pesan Pimpinan Ponpes Modern Gontor

Pesan KH. Hasan Abdullah Sahal (Pimpinan Ponpes Modern Gontor) saat pembekalan untuk calon orang tua santri :
"Kalo mau punya anak bermental kuat, orang tua-nya hrs lbh kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orang tua harus berjuang lebih ikhlas... ikhlas... ikhlas..."        
"Anak2-mu di pondok pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les ini  itu, gak akan terbelakang karena gak pegang "gadget".                       
"Insya Allah anakmu akan dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yg akan menjaga Alqur'an... yakin... yakin... harus yakin.."          
"Lebih baik kamu menangis karena berpisah sementara dgn anakmu, karena menuntut ilmu agama daripada kamu nanti "yen wes tuwo nangis karena anak2-mu lalai urusan akhirat.. kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo.. lali surgo.."
(kalau sdh tua menangis karena anak2-mu lalai terhadap urusan akhirat.... kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa/wajah/fisik...lupa surga)"

Gontor, 16 Juli 2016

Copas dari: Primo Abdurrahman
»»  Read More...