Minggu, 10 Januari 2016

BAHAYA GORENGAN

***Awas BAHAYA GORENGAN !!! ***

Sebaiknya Anda menyadari bahwa gorengan dapat menyebabkan sel darah merah menggumpal sehingga tubuh mengalami kesulitan dalam mendistribusikan sel darah merah keseluruh tubuh. Lengket seperti dodol! Itulah sebabnya makanan yang digoreng dapat mengganggu kesehatan. Contoh, ikan yang kaya akan omega 3 bila dimasak dengan cara direbus akan dapat mengurangi resiko stroke hingga 27%. Akan tetapi, bila ikan digoreng justru dapat meningkatkan resiko stroke menjadi 24%.

Bahaya dari makan gorengan untuk kesehatan ada pada pembuluh darah. Minyak yang sehat seperti minyak kedelai dan zaitun sekali pun, ketika dipanaskan tinggi berubah menjadi lemak trans. Nah, lemak trans inilah yang melukai dan merusak pembuluh darah yang semula mulus. Ketika terjadi kolesterol berlebih di dalam darah, kolesterol itu menempel di pembuluh yang luka. Penempelan itu semakin banyak hingga akhirnya menyumbat pembuluh darah.

Masalah kita sehubungan dengan gorengan adalah masalah mindset. Segudang iklan dahsyat yang mempromosikan makanan yang digoreng dengan gambar visual yang menarik, model yang cantik, kata-kata yang menghipnotis dengan budget belanja iklan miliaran rupiah telah menghipnotis kita, sehingga seolah-olah semua makanan harus digoreng baru terasa enak. Semua bintang iklan mengekspresikan perasaan yang nikmat luar biasa ketika memakan makanan dengan minyak goreng merek tertentu.

Gorengan membuat makanan menjadi kering. Padahal Tuhan tidak menyediakan makanan kering untuk kita. Manusia membutuhkan makanan yang berair, sebab pada dasarnya tubuh kita 70% terdiri dari air. Ketika kita melawan kodrat dengan mengkonsumsi makanan yang digoreng terus menerus, maka hukum alam di dalam tubuh pun dibengkokkan.

Masalahnya, hukum alam yang diciptakan Tuhan tidak bisa disogok layaknya oknum pejabat di negeri kita.

Jika Anda tidak dapat menghindari gorengan sama sekali, usahakan jumlahnya dibatasi. Jika setiap hari makanan yang kita makan adalah gorengan, tahu sendiri akibatnya. Penyakit akan rajin dan tanpa sungkan akan menghampiri. Selain dengan cara menggoreng, tersedia cara lain mengolah makanan, seperti kukus, rebus dan panggang dengan berbagai rempah-rempah yang tersedia di negeri kita tercinta ini.

Ingatlah bahwa penyakit tidak saja disebabkan oleh virus dan bakteri. Kesalahan mengolah dan memilih jenis makanan yang tepat bagi kebutuhan sel dalam tubuh juga turut berperan. Oleh sebab itu, waspadalah...waspadalah...!

BERAPA BANYAK toxin yang mengendap di usus kita karena gorengan? yang bikin perut kita mulai membengkak? berat badan bertambah? kolesterol naik, susah tidur, vertigo/ sering pusing & aneka penyakit mulai berdatangan?

Yuk mulai jaga kesehatan usus kita...

Soo masih mau makan apa ajaaa krn ada herbalife
Hidup adalah pilihan
Pilih sehat
Pilih sakit
Pilih ndiiiriiii
»»  Read More...

Belajar dari Jepang

Beberapa Hal Yang Penting Di Ketahui Tentang Jepang :
Apakah anda tahu :
1. Anak-anak Jepang membersihkan sekolah mereka setiap hari selama seperempat jam dengan para guru , yang menyebabkan munculnya generasi Jepang yang sederhana dan suka pada kebersihan.
2. Setiap warga negara Jepang yang memiliki anjing harus membawa tas dan tas khusus itu berguna mengambil kotoran piaraan mereka , karena mengatasi kebersihan adalah bagian dari etika Jepang.
3. Pekerja kebersihan di Jepang disebut " insinyur kesehatan " dan mendapatkan gaji setara Rp.50 Juta/ bulan , dan dalam perekrutannya menjalani tes tertulis dan wawancara.
4. Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti di Indonesia , dan mereka sering terkena gempa bumi . tetapi itu tidak mencegah Jepang menjadi Negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
5. Jepang siswa dari tahun pertama hingga tahun keenam primer harus belajar etika dalam berurusan dengan orang-orang.
6. Masyarakat Jepang meskipun adalah salah satu negara dengan Pendapatan tertinggi di dunia, tetapi mereka tidak memiliki pembantu. Orang tua bertanggung jawab atas rumah dan anak-anak.
7. Tidak ada tes ujian dari tingkat pertama sampai tingkat ke tiga ( Setara SD kelas 1 sampai SD Kelas 3 , karena tujuan pendidikan adalah untuk menanamkan konsep dan pembentukan karakter, bukan hanya tes dan indoktrinasi.
8.Jika Anda pergi ke sebuah restoran prasmanan di Jepang Anda akan melihat orang-orang yang hanya makan sebanyak yang mereka butuhkan tanpa limbah apapun. Tidak ada sisa2 makanan.
9.Tingkat keterlambatan kereta di Jepang adalah sekitar 7 detik per tahun! Mereka menghargai nilai waktu, sangat tepat waktu untuk menit dan detik.
10. Jika anda bertanya kepada mereka" Apakah arti pelajar ? " Mereka akan Menjawab " Pelajar adalah masa depan Jepang ".

Sumber : kisah kisah inspiratif fb
»»  Read More...

Apa yang mau kita sombongkan

1) Apa yang mau kita sombongkan; jika Imam An Nawawi menulis Syarh Shahih Muslim yang tebal itu sedang beliau tak punya Kitab Shahih Muslim?

2) Beliau menulisnya berdasar hafalan atas Kitab Shahih Muslim yang diperoleh dari Gurunya; lengkap dengan sanad inti & sanad tambahannya.

3) Sanad inti maksudnya; perawi antara Imam Muslim sampai RasuluLlah. Sanad tambahan yakni; mata-rantai dari An Nawawi hingga Imam Muslim.

4) Jadi bayangkan; ketika menulis penjabarannya, An Nawawi menghafal 7000-an hadits sekaligus sanadnya dari beliau ke Imam Muslim sekira 9-13 tingkat Gurunya; ditambah hafal sanad inti sekira 4-7 tingkat Rawi.

5) Yang menakjubkan lagi; penjabaran itu disertai perbandingan dengan hadits dari Kitab lain (yang jelas dari hafalan sebab beliau tak mendapati naskahnya), penjelasan kata maupun maksud dengan atsar sahabat, Tabi'in, & 'Ulama; munasabatnya dengan Ayat & Tafsir, istinbath hukum yang diturunkan darinya; dan banyak hal lain lagi.

7) Hari ini kita menepuk dada; dengan karya yang hanya pantas jadi ganjal meja beliau, dengan kesulitan telaah yang tak ada seujung kukunya.

8) Hari ini kita jumawa; dengan alat menulis yang megah, dengan rujukan yang daring, & tak malu sedikit-sedikit bertanya pada Syaikh Google.

9) Kita baru menyebut 1 karya dari seorang 'Alim saja sudah bagai langit & bumi rasanya. Bagaimana dengan kesemua karyanya yang hingga umur kita tuntaspun takkan habis dibaca?

10) Bagaimana kita mengerti kepayahan pada zaman mendapat 1 hadits harus berjalan berbulan-bulan?

11) Bagaimana kita mencerna; bahwa dari nyaris 1.000.000 hadits yang dikumpulkan & dihafal seumur hidup; Al Bukhari memilih 6000-an saja?

12) Atas ratusan ribu hadits yang digugurkan Al Bukhari; tidakkah kita renungi; mungkin semua ucap & tulisan kita jauh lebih layak dibuang?

13) Kita baru melihat 1 sisi saja bagaimana mereka berkarya; belum terhayati bahwa mereka juga bermandi darah & berhias luka di medan jihad.

14) Mereka kadang harus berhadapan dengan penguasa zhalim & siksaan pedihnya, si jahil yang dengki & gangguan kejinya. Betapa menyesakkan.

15) Kita mengeluh listrik mati atau data terhapus; Imam Asy Syafi'i tersenyum kala difitnah, dibelenggu, & dipaksa berjalan Shan'a-Baghdad.

16) Kita menyedihkan laptop yang ngadat & deadline yang gawat; punggung Imam Ahmad berbilur dipukuli pagi & petang hanya karena 1 kalimat.

17) Kita berduka atas agal terbitnya karya; Imam Al Mawardi berjuang menyembunyikan tulisan hingga menjelang ajal agar terhindar dari puja.

18) Mari kembali pada An Nawawi & tak usah bicara tentang Majmu'-nya yang dahsyat & Riyadhush Shalihin-nya yang permata; mari perhatikan karya tipisnya; Al Arba'in. Betapa barakah; disyarah berratus, dihafal berribu, dikaji berjuta manusia & tetap menakjubkan susunannya.

19) Maka tiap kali kita bangga dengan "best seller", "nomor satu", "juara", "dahsyat", & "terhebat"; liriklah kitab kecil itu. Lirik saja.

20) Agar kita tahu; bahwa kita belum apa-apa, belum ke mana-mana, & bukan siapa-siapa. Lalu belajar, berkarya, bersahaja.

(Ustadz. Salim A. Fillah)
»»  Read More...