Rabu, 09 September 2015

BADAI PASTI BERLALU

Sahabat...

Seorang anak mengemudikan mobil bersama ayahnya. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang, langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.

"BAGAIMANA, Ayah? Kita berhenti?" Si Anak bertanya.

"Teruslah mengemudi !" kata Ayahnya
Anaknya tetap menjalankan mobil.

Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Terlihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.

"Ayah...!?"

"Teruslah mengemudi!" kata Ayah sambil terus melihat ke depan.

Anaknya tetap mengemudi dengan bersusah payah. Hujan lebat menghalangi pandangan hanya berjarak beberapa meter saja. Si Anak mulai takut, namun tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.

Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakan hujan mulai mereda dan angin mulai berkurang. Setelah beberapa kilometer lagi, sampailah mereka pada daerah yang kering dan matahari bersinar.

"SILAHKAN berhenti dan keluarlah", kata Ayah.

"KENAPA sekarang?", tanya sianak.

"Coba lihat kebelakang, agar kau bisa melihat seandainya kita tadi berhenti
di tengah badai".

Sang Anak berhenti dan keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai yang masih berlangsung.

Dia membayangkan orang-orang yang terjebak di sana. Dia baru mengerti bahwa jangan pernah berhenti ditengah badai karena akan terjebak dalam ketidakpastian.

Jika kita sedang menghadapi "BADAI" kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti dan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus menakutkan.

Lakukan saja yang dapat kita lakukan, dan yakinkan diri bahwa TUHAN selalu
ada bersama kita, yakinlah bahwa BADAI PASTI BERLALU.