Kamis, 29 Desember 2016

Tadabbur QS Al Mudatsir ayat 1-7

๐Ÿ”Ž *Tentang Surat*
Diturunkan setelah QS Al Muzzammil. diturunkan di Mekah di masa awal dakwah Rosul. 56 ayat. Bercerita ttg pribadi Rosulullah saw.

(ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َٰู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ْู…ُุฏَّุซِّุฑُ * ู‚ُู…ْ ูَุฃَู†ْุฐِุฑْ *

_Hai orang yang berkemul (berselimut), (1) bangunlah, lalu berilah peringatan (2)._

Perintah pada Rosul untuk bangun dan mengingatkan pada manusia yg beriman.
Al Mudatsir adalah lafadz kasih sayang sebagaimana pada awal QS Al Muzzammil.

❓ *Mengapa Allah memanggil dg sebutan Mudatsir??*
Ketika pertama kali bertemu malaikat Jibril dan dibacakan QS Al alaq. Rosul pulang dan ketakutan. Ia diselimuti Khadijah dan turunlah QS Al Muzzammil. Kemudian dlm waktu yg lama Wahyu tdk turun lagi hingga Rosul menunggu dan merasa sedih. Ia terus pergi dan pulang ke gua Hira untuk memastikan. Kemudian ia mendengar suara dr langit dan ia menengadahkan kepala ke langit. Kemudian Rosul melihat malaikat mendatangi, duduk di sebuah kursi yg memenuhi antara langit dan bumi. Jibril berkata :
_"Ana Jibril wa anta Rosulullah.."_
_"Ana Jibril wa anta Rosulullah.."_
_"Ana Jibril wa anta Rosulullah.."_
 Rosul ketakutan dan berkeringat melihat wujud malaikat Jibril. Rosul gemetaran dan berlari pulang ke rumahnya. Rosul meminta diselimuti oleh Khadijah. Dari sinilah turun "yaa ayyuhal Muddatsir" "wahai orang yang berselimut"

๐Ÿ‘ณ *Imam Al Qurtubi,*
menafsirkan dalam ayat ini terdapat kelembutan dalam panggilan pada Rosul. Allah memanggil dg keadaannya, bukan dg namanya agar Rosul merasakan kelembutan dan kasih sayang Allah. Seperti ini juga Rosul membangunkan Hudzaifah saat perang khandaq.



๐Ÿƒ *Sebaik-Baik Bekal Dakwah* ๐Ÿƒ


1⃣ *Mengagungkan Allah*

๐ŸŒŸ *QS Al muddatsir ayat 3*
ูˆَุฑَุจَّูƒَ ูَูƒَุจِّุฑْ *
_dan Tuhanmu agungkanlah!_

*Kenapa Allah menggunakan kata "mengagungkan".. ?*

Agar ketika Rosul berdakwah, Rosul akan selalu mengingat bahwa tidak ada yg lebih agung dari Allah swt dengan keyakinan dan ketakwaan.
Agar Rosulullah tidak terlalu menghiraukan orang2 kafir. Karena sesungguhnya ubun2 itu ada di tangan Allah. Maka tidak perlu seorang Rosul menghiraukan mereka yg sombong thd Allah dan Rasul-nya. Dan Rosul tak perlu takut pada mereka. Karena mereka akan hancur di hadapan Allah.

Tantangan dakwah sebenarnya kecil. Sekuat apapun mereka menghalangi dakwah. Ingatlah hanya Allah yg paling besar. Semua kecil di hadapan Allah

Kemenangan dakwah bukan saat ia dapat mengalahkan musuh dakwah. Tapi ketika ia mampu mengagungkan nama Allah dalam dakwah. Maka disitu Allah akan memberi kemenangan yg sesungguhnya.

Bekal utama seorang da'i ialah bekal spiritual, ketakwaan. Agar jangan sampai ia tidak menyampaikan dakwahnya karena takut pada orang lain. Atau seorang da'i mau menyampaikan sesuatu karena bayaran semata.


2⃣ *Membersihkan diri*

๐ŸŒŸ *QS Al muddatsir Ayat 4*
 ูˆَุซِูŠَุงุจَูƒَ ูَุทَู‡ِّุฑْ
_dan pakaianmu bersihkanlah,_

Ibnu Abbas menafsirkan yg dimaksud pakaian disini adalah makna kiasan. Yang dimaksud ialah *"dan hatimu, bersihkanlah dari dosa dan kemaksiatan"*

Orang Arab dulu mengatakan "si fulan pakaiannya bersih" maksudnya ialah ia terbebas dari aib2 dan memiliki akhlak yg baik. Sedangkan di fulan dikatakan pakaiannya kotor karena akhlaknya buruk.

๐ŸŒŸ *QS Al muddatsir Ayat 5*

 ูˆَุงู„ุฑُّุฌْุฒَ ูَุงู‡ْุฌُุฑْ

_dan perbuatan dosa tinggalkanlah,_

๐Ÿ‘ณ  Ibnu Zaid mengatakan *arrujza* adalah Tuhan orang Quraisy yg biasa mereka sembah. Imam lain menafsirkan Ar rujza ialah setiap perbuatan buruk manusia.

Allah memerintah Rosul meninggalkan akhlak yg buruk. Tetapi maknanya bukan Rosulullah pernah musyrik tetapi supaya Rosulullah tetap dalam akhlak yang baik.

Bekal yang kedua ialah membersihkan hati dari penyakit hati, segala sifat buruk. Serta berpenampilan menarik. Hindari perkataan yg buruk, dan semua sifat yang tidak disukai orang lain.


3⃣ *Banyak memberi*

๐ŸŒŸ *QS Al muddatsir Ayat 6*
ูˆَู„َุง ุชَู…ْู†ُู†ْ ุชَุณْุชَูƒْุซِุฑُ
_dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak._

Jangan kita merasa berjasa setelah memberi kepada orang lain. Jangan merasa sesuatu yg kita berikan itu banyak. Karena orang yg penyantun ialah ia yg menganggap sedikit pemberiannya padahal ia telah memberi banyak

๐Ÿ‘ณ  *Ibnu Abbas*
mengatakan janganlah engkau memberi karena ingin mendapat balasan lebih banyak. Jangan takut miskin karena memberi.

Mufasirin menyebutkan maksud larangan ini ialah agar kita tak menunggu balasan atas pemberian kita. Kita menjaga kehormatan diri dan agar pemberian kita sempurna di mata Allah.

Apa saja yg kita punya untuk orang lain. Ilmu, tenaga, harta. Karena orang yg
Manusia akan menjadi budak bagi siapa saja yg berbuat baik pada dirinya. Ini tabiat manusia.
Bagaimana jika yg berbuat lebih baik adalah orang jahat??
Da'i harus memberi agar orang mau mendengar dakwahnya


 4⃣  *Sabar*

๐ŸŒŸ  *QS Al muddatsir Ayat 7*
ูˆَู„ِุฑَุจِّูƒَ ูَุงุตْุจِุฑْ

_Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah._

Tetaplah dalam kesabaran, saat dimusuhi, saat tidak didengar. Teruskan dakwah apapun yg terjadi. Sabar karena Allah. Karena setiap kita bersabar, Allah akan memberi balasan yg besar.

_Innallaha Ma'as shobirin.._
Allah bersama orang2 yg sabar.

Jika kita belum sampai tujuan. Teruslah bersabar dalam ikhtiar karena Allah. Maka suatu saat Allah akan sampaikan kita pada tujuan kita.

Insya Allah ketika kita berpegang teguh pada apa yg Allah sampaikan pada rosulNya, maka ini akan menjadi bekal ketika kita menyampaikan kebenaran


๐Ÿ“Œ  *Orang yg menyampaikan kebenaran adalah orang yg paling beruntung*

๐ŸŒŸ *QS Fussilat 33*

ูˆَู…َู†ْ ุฃَุญْุณَู†ُ ู‚َูˆْู„ًุง ู…ِู…َّู†ْ ุฏَุนَุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุนَู…ِู„َ ุตَุงู„ِุญًุง ูˆَู‚َุงู„َ ุฅِู†َّู†ِูŠ ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ

_Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"_



Allohu'alam bishowab

☘Resumed by 'SA'

~~~~~~~~~~~~~~~~~
#YukBermanfaat
#KajianBerkah
DKM Al Hurriyyah IPB
Line : http://line.me/ti/p/%40tum7875t
Web : masjid.ipb.ac.id