Ini bukan cerita
mistis, sebenarnya lebih ke sebuah curhatan, dan hanya segelintir orang yang
mungkin bakal ngeh dengan maksud dari
artikel yang aku buat ini.
Kenapa aku buat
artikel ini? Darimana ya aku harus mengawali?
Hm...aku gak tau,
apakah ada yang mengerti perasaanku tentang hal ini. Tentang memperjuangkan
yang orang lain acuhkan. Aku cuma ingin “make it brighter”, bukan untuk my
pride, tapi aku memang ingin melihatnya menjadi sosok yang lebih baik.
Aku ingin membuat ia
diakui. Ia adalah sebuah yang berguna, jika kalian ketahui. Aku mendapatkan
amanah untuk me-manage nya. Indeed, aku gak pernah kepikiran, gak pernah mau,
dan gak pernah sangka. Actually, it had been glance in my mind once.
Freedom. It’s not
about freedom. Ini tentang sesuatu yang bermanfaat, namun tidak ada yang
menaruh perhatian padanya, sehingga, ya terpuruk, bukan, melainkan kurang
terorganisir dengan baik.
Kalian pasti bingung
apa yang sedang saya bicarakan. Tapi, saya berharap, you didn’t get the point.
Saya berharap tidak ada yang sia-sia dari apa yang telah saya lakukan. Setiap
saya di lingkungan tersebut, my mind stuck in the momment. Gak bisa mikir
apa-apa. Ya Allah, semoga hari-hari ini, ia menjadi lebih baik. Sesuatu yang
telah aku perjuangkan.
Thanks for teaching
me.
Thanks for making me
full patient.
Thanks for making me
to be full of confident.
Without, Allah, and
my fate to be include to that thing, i was nothing.
Disini aku masih
berharap, you’re brighter than before. Become the best one. Minimal, bermanfaat
bagi setiap orang yang di lingkupmu bahkan yang hanya sekedar memikirkanmu.
Insya allah, saya
tidak pernah menyesal, meski banyak airmata yang aku jatuhkan, pokoknya full of
emotional.
Note:
It’s not about
people, it’s about a thing.