I hope no one read this post :p
Mungkin ini sebagian dari curhat, aku ingat di sekitar
tahun 2009 kebelakang, aku pernah mengatakan, “sahabat jadi cinta? Iyuh..”,
seolah tak suka jika itu benar-benar terjadi. Tapi kali ini mindset-ku berubah,
jika “sahabat jadi cinta” itu menyebakan kedua belah pihak ‘hanya’ sampai
berpacaran, jelas aku tak suka. Tapi jika membawanya untuk menjadi pendamping
hidup, yang berlandaskan niat karena Allah tentunya, mungkin akan terasa indah. Setelah aku fikirkan (gak sengaja), dan
hasil diskusi serta wejangan dari ibunda tercinta, banyak yang bisa kita ambil
manfaatnya jika benar cinta terjalin yang berawal dari persahabatan.
Sahabat tentu tahu baik buruknya akan diri kita, jadi
sudah pastilah sahabat mengerti dan memahami seluk-beluk seluruhnya tentang
kita. Karena sahabat akan selalu membawa kita menuju hal yang lebih baik, bukan
sebaliknya. Melindungi dengan sepenuh hati juga tentunya. Contohnya aja kayak
film “Refrain”,
yang main cast nya Maudy Ayunda dan Afgan. Kata ibuku (karena beliau udah
nonton), itu cerita emang bener-bener indah. Kalo untuk real example nya sih
aku belum punya. Tapi, ini my only hope.. J
Allah know more than me.
Allah who only know what i really need.
Menurut kamu gimana?!
“mohon maaf postingan ini mengandung keisengan belaka,
untuk mengisi aktivitas”