Kenapa judulnya kayak gitu? Emang selama ini belum hidup ya?
Terus selama ini kamu apaan dong?
Saya. Dari waktu masih dalam kandungan sampai dengan SMA,
belum pernah merasakan bagaimana rasanya jauh dari orang-orang yang sangat
berperan dalam pembentukan diri saya ini (dibaca: orangtua) dalam waktu yang
lama. Dan kali ini, dengan bermodalkan tekad, niat untuk meraih ridha Allah,
dan pemberian ridha orangtua, saya memberanikan diri untuk melangkah.
Meninggalkan keluarga, teman, dan ibu pertiwi, untuk datang kembali menjadi
orang yang bermanfaat dan membagikan segala ilmu yang saya miliki kelak. Aamiin.
Tepat tanggal 20 Agustus 2013, saya pergi meninggalkan tanah
air tercinta, Indonesia. Tanpa derai air mata sedikitpun, saya melangkah dengan
pasti. Memeluk erat segenap sanak saudara yang dengan relanya meluangkan waktu
hanya untuk melepaskan kepergian saya. Dan disitu pula, saya mendapatkan
pelukan erat dari kakak laki-laki dan adik laki-laki saya. Yang selama ini
sangat langka saya dapatkan (maaf ya Aa, Shal, sedikit lebay haha). Saya tidak
menangis pada hari itu bukan karena saya tidak merasakan sedih sedikitpun,
bukan karna tidak ada secuil pun rasa kehilangan, tapi saya telah berjanji.
Berjanji pada Allah dan ibu, bahwasanya saat berada di bandara saya tidak akan
dan tidak boleh menangis. And finally i do it! J
Saat saya
menulis artikel ini. Ada rasa rindu terselip dalam kalbu. Allah sampaikan
rinduku pada keluargaku. Aku sayang mereka. Sangat. Alhamdulillah, alangkah
beruntungnya diri ini memiliki keluarga seperti yang saya punya saat ini..
TO THE
POINT!
Yang
berangkat hari itu saya, Maulida, Tiko, Septian, Asshof. Kami semua berkumpul,
penghitungan berat barang bawaan pun dimulai dan yak! Alhamdulillah. Barang
bawaan saya semua tepat sasaran. No one OW (Over Weight)!
Sempet
sempetnya kita jepret dulu sebelum naik pesawat. Dan abis jepret dimarahin petugasnya
deh. Karna kami berada di area bebas foto. Upss, buat di upload nih mas mba,
kan biar gawl gitu loh hahaha :p
ups abis foto kena marah deh hihi |
Ini foto
kami sesampainya di Istanbul (21 Agustus 2013)
wajah-wajah tanpa ekspresı |